AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Permusuhan antara pasukan AS dan Rusia di langit di atas Suriah tampaknya semakin meningkat. Hal ini terindikasi dengan terjadinya insiden “pelecehan” oleh pesawat tempur Su-35S Flanker-E Rusia dan pesawat tak berawak MQ-9 Reaper Angkatan Udara AS (USAF).
Dalam insiden terbaru di Suriah itu, jet Su-35S Rusia membuang suar parasut di jalur penerbangan MQ-9. Pentagon menuduh Rusia berperilaku sembrono.
Meskipun aktivitas semacam ini belum tentu bukan hal baru di Timur Tengah, peningkatan terbaru menyebabkan pengerahan pesawat tempur siluman F-22 Raptor USAF ke wilayah tersebut bulan lalu, tulis The War Zone.
Sementara itu, insiden serupa juga terjadi di Laut Hitam beberapa waktu lalu, salah satunya mengakibatkan hilangnya MQ-9 Reaper. Demikian juga dengan insiden di tempat lainnya.
USAF mengatakan, tiga Su-35S Rusia dan tiga MQ-9 USAF terlibat dalam insiden di Suriah.
Sementara itu, sebuah video yang dirilis oleh Pentagon menunjukkan serangkaian klip yang diambil dari MQ-9.
Terlihat dalam video tersebut, satu atau lebih Su-35S Rusia terlihat mendekati sejumlah Reaper, diikuti oleh beberapa suar parasut melayang ke jalur penerbangan drone.
Dalam sebuah pernyataan pada 5 Juli, Letnan Jenderal Alex Grynkewich, Kepala Pusat Angkatan Udara AS (AFCENT), memberikan rincian insiden sebagai berikut:
“Sebelumnya hari ini sekitar pukul 10:40, pesawat militer Rusia terlibat dalam perilaku tidak aman dan tidak profesional saat berinteraksi dengan pesawat AS di Suriah,” kata Grynkewich.
Ia menambahkan bahwa MQ-9 AS sedang melakukan misi melawan ISIS saat itu.
“Sementara tiga drone MQ-9 AS sedang melakukan misi melawan target ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah), tiga jet tempur Rusia mulai melecehkan drone tersebut. Melawan norma dan protokol yang ditetapkan, jet Rusia menjatuhkan beberapa suar parasut di depan drone, memaksa pesawat kami untuk melakukan manuver mengelak.”
Flare parasut Rusia seperti M6 biasanya dibawa untuk misi pelatihan pertahanan udara, dijatuhkan dari gantungan eksternal sebagai target untuk keterlibatan rudal udara ke udara atau udara ke permukaan.
Flare tersebut terlihat seperti bom kecil, dapat dilengkapi dengan suar inframerah atau reflektor radar, untuk pelatihan dengan jenis rudal pencari panas atau dipandu radar.
Meskipun tidak ada jaminan bahwa menjatuhkan suar ini akan mengakibatkan kontak dengan drone, penggunaan suar ini lebih merupakan bukti yang menunjukkan perubahan signifikan dalam taktik di mana drone AS dipandang oleh Rusia sebagai target yang sah dengan potensi untuk dihancurkan.
Fakta bahwa benda-benda tersebut sekarang dibawa oleh para penempur Rusia di Suriah, menunjukkan bahwa mereka dimaksudkan untuk tujuan khusus mengganggu aktivitas udara AS dan sekutu.
Selain menjatuhkan suar parasut, USAF menambahkan bahwa pilot Rusia tak segan-segan memosisikan pesawat mereka di depan MQ-9 dan mengaktifkan afterburner-nya.
-Poetra-