AS menyetujui penjualan 12 helikopter AH-1Z Viper ke Nigeria berikut paket lainnya senilai 1 miliar USD

AH-1Z_USMCUSMC

DEPARTEMEN PERTAHANAN Amerika Serikat telah mengonfirmasi penjualan 12 helikopter serang AH-1Z Viper berikut paket senjata lainnya senilai 1 miliar USD ke Nigeria, negara di Afrika Barat. Selain selusin helikopter, Nigeria akan mendapatkan 32 komputer misi yang disediakan oleh Northrop Grumman, dengan kontrak terpisah senilai 7,7 juta USD yang ditandatangani pada bulan Desember lalu.

Nigeria telah menghadapi tantangan keamanan yang kompleks selama bertahun-tahun, termasuk pemberontakan Boko Haram di wilayah timur laut dan bandit di wilayah barat laut. Krisis multifaset ini telah membuat jutaan orang mengungsi dan merenggut banyak nyawa, sehingga pembelian helikopter tersebut, yang dijadwalkan selesai pada Juni 2024, merupakan peningkatan signifikan terhadap aset militer Nigeria.

Penjualan tersebut menyusul persetujuan Departemen Luar Negeri AS pada April 2022 atas permintaan Nigeria atas helikopter tersebut, yang mencakup sistem panduan, sistem pencitraan penglihatan malam, dan pelatihan ekstensif.

Paket militer ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur keamanan Nigeria, berkontribusi pada tujuan keamanan bersama dan meningkatkan stabilitas regional. Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Amerika Serikat menyoroti pentingnya penjualan ini dalam mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra strategis di Afrika sub-Sahara.

AH-1Z Viper, helikopter serang multi-peran, dirancang untuk beragam misi, termasuk operasi pengintaian, pengawalan, dan penyerangan. Penambahan ini merupakan bagian dari upaya Nigeria yang lebih luas untuk mengatasi berbagai tantangan keamanan di dalam perbatasannya.

Selayang Pandang AH-1Z

Prototipe AH-1Z terbang perdana pada 8 Desember 2000. Gelombang pertama heli ini mulai ke Korps Marinir AS (USMC) pada 2003.

Dibandingkan dengan pendahulunya seri AH-1F/S, versi AH-1Z merupakan yang tercanggih karena telah menggunakan perangkat aviasi modern terkini.

AH-1Z Viper dibekali tabung AN/AAQ-30 Target Sight System (TSS) elektro-optik dan inframerah buatan Lockheed Martin serta TopOwl Helm-Mounted Display (HMD) buatan Thales.

Heli ini juga dilengkapi dengan BAE AN/ALE-47 Flare Countermeasure Dispensers (FCD), AN/APR-39C Radar Warning Receivers (RWR) buatan Northrop serta AN/AAR-47 Missile Warning Receivers (MWR) yang disuplai oleh Orbital ATK.

Viper juga mendapatkan sistem teknologi rotor utama model baru. Heli dibekali empat bilah berbahan komposit. Baling-balingnya bisa dilipat untuk menghemat ruang bila ditempatkan di atas geladak Kapal Serbu Amfibi (LHD).

Sebagai tenaga penggerak Viper dibekali sepasang mesin turboshaft General Electric T700-GE-401C, masing-masing berdaya 1.800 shp.

Kecepatan jelajahnya 296 km/jam, ketinggian terbang maksimum 6.000 m, dan jangkaun operasi sejauh 685 km.

Pada stub wing baru Viper yang lebih panjang tersedia dua cantelan untuk tabung roket Hydra kaliber 70 mm dan empat rudal AGM-114 Hellfire.

Di ujung sayap kecilnya tersebut juga bisa dipasangi rudal antipesawat AIM-9 Sidewinder. Persenjataan tetap lainnya adalah kanon M1987 kaliber 20 mm.

-Poetra/RBS-

One Reply to “AS menyetujui penjualan 12 helikopter AH-1Z Viper ke Nigeria berikut paket lainnya senilai 1 miliar USD”

  1. AH 1 Z Viper cocok untuk heli marinir kita juga dan bila TNI AL jadi mengoperasikan kapal induk helikopter AH 1 Z pantas menjadi penggebuk dari udara buat marinir bila penembakan salvo yang dilakukan RM 70 grad/vampire tidak mengenai sasaran maka solusi diawal ya menggebuk dari udara dengan rudal hellfire

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *