Taiwan gunakan drone Teng Yun Tipe II yang mampu terbang lebih dari 20 jam untuk memantau Selat Taiwan

Drone Teng YunIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Taiwan menggunakan drone Teng Yun Tipe II untuk memantau Selat Taiwan. Drone buatan dalam negeri ini dapat terbang lebih dari 20 jam.

Teng Yun II yang dirancang oleh Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan Taiwan ini mampu melakukan misi pengintaian maritim dan udara jarak menengah dan jauh.

Drone ini juga memiliki kemampuan untuk pemantauan segala cuaca di Selat Taiwan.

Pada Juni 2022, UAV Teng Yun Tipe II yang diidentifikasi dengan nomor seri 1812 melakukan penerbangan lama di sepanjang wilayah udara pantai timur.

Drone tersebut terbang selama 10 jam melintasi berbagai zona identifikasi pertahanan udara dan mendarat di Pangkalan Udara Chia Shan setelah melayang di lepas pantai Hualien.

Penerbangan tersebut memecahkan rekor nasional waktu terbang UAV terlama produksi dalam negeri Taiwan dan kini Teng Yun II mampu terbang lebih lama lagi.

Sistem drone Teng Yun II menggabungkan fitur-fitur navigasi satelit, kemampuan daya tahan jarak menengah hingga tinggi, dan beberapa opsi muatan.

Drone ini dilengkapi dengan kemampuan lepas landas dan pendaratan secara otonom, beberapa tautan navigasi, dan kontrol jaringan darat.

Teng Yun II dapat membawa optik elektronik, inframerah, radar aperture sintetis, pengintaian elektronik, dan muatan komunikasi penerbangan, menyediakan kemampuan pengintaian dan peringatan dini jarak jauh secara waktu nyata.

Drone Teng Yun diluncurkan pertama kali di Pameran Dirgantara Taipei pada tahun 2019.

Meskipun sering disebut sebagai “Teng Yun Tipe 2” oleh publik, sebutan resmi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Taiwan tetap Teng Yun UAV, seperti diberitakan koran Taiwan, Liberty Times dan Air Recognition.

Teng Yun Tipe 2 memiliki karakteristik seperti panduan dan kontrol satelit pada ketinggian sedang, daya tahan lama, dan kemampuan muatan ganda.

Mesinnya menggunakan mesin turboprop TPE331 yang sama dengan UAV MQ-9 dari Amerika Serikat, namun dengan opsi muatan yang ditingkatkan.

Pejabat pemerintah mengatakan, ada rencana untuk mengintegrasikan roket dan rudal Tianjian dengan drone Teng Yun untuk menggabungkan kemampuan pengintaian dan serangan.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *