Berada dalam situasi sulit, Ukraina dilaporkan kekurangan personel untuk mengawaki tank Leopard 2

Leopard 2Via Politico
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pasukan Ukraina dilaporkan dalam dalam situasi sulit karena kekurangan personel yang diperlukan untuk berlatih menggunakan Tank Tempur Utama (MBT) Leopard 2 asal Jerman.

Ada kekurangan personel di Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), kantor berita Rusia TASS mengutip pernyataan jurnalis Paul Ronzheimer di jaringan televisi Jerman, Bilur.

Airbus_contoh2

Laporan tersebut mencatat bahwa Ukraina kesulitan mengirim pasukan dan wajib militernya untuk berperang di garis depan.

Menteri Pertahanan Ukraina telah meminta warga Ukraina yang melarikan diri ke luar negeri untuk mendaftar dinas militer dan mengatakan bahwa negara tersebut membutuhkan setidaknya 450.000 anggota baru untuk berperang melawan Rusia.

Pemerintah Ukraina telah mengumumkan dan memperluas mobilisasi umum sejak Februari 2022. Kyiv melakukan segala upaya untuk mencegah pria usia militer menghindari tugas.

Mereka secara tegas dilarang bepergian ke luar negeri, dan pemanggilan dilakukan di ruang publik seperti jalan-jalan dan lembaga-lembaga negara.

Menurut laporan, mobilisasi semacam itu akan membuat Ukraina mengeluarkan tambahan sekira 13,4 miliar USD.

Defisit jumlah pasukan dan orang yang bersedia berperang dilaporkan tercermin dari kurangnya personel yang dapat melatih tentara lain.

“Kami mendengar, misalnya, dari Jerman bahwa hanya sekitar setengah dari kursi yang disediakan terisi di pusat pelatihan tempat pelatihan tank Leopard 2,” kata jurnalis tersebut seperti diwartakan The EurAsian Times.

Kekurangan personel pelatihan terjadi ketika pertempuran sengit sedang terjadi di Ukraina timur, di mana Rusia tak henti-hentinya bergerak maju, terutama di Avdiivka di wilayah Donetsk.

Ukraina telah menerima sejumlah MBT Barat dari mitranya di NATO, termasuk beberapa varian tank Leopard asal Jerman.

Koalisi tank yang terdiri dari negara-negara Eropa yang mengoperasikan tank-tank ini telah memberikan pelatihan kepada operator tank Ukraina yang sebelumnya pernah menggunakan tank-tank era Soviet milik Angkatan Darat Ukraina.

Pemerintah Ukraina belum mengakui kekurangan jumlah operator tank. Namun, media Rusia mencatat bahwa mobilisasi umum telah diumumkan dan berulang kali diperluas di Ukraina sejak tahun 2022.

Sementara pihak berwenang di negara tersebut melakukan segala kemungkinan untuk memastikan bahwa pria usia militer tidak dapat menghindari wajib militer.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *