AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sistem rudal permukaan ke udara (SAM) jarak pendek SA-15 Tor Rusia memainkan peran efektif dalam pertahanan melawan serangan Ukraina di garis depan, demikian laporan intelijen militer Inggris.
“Upaya Rusia dan Ukraina untuk mengatasi sistem pertahanan udara berbasis darat musuh mereka terus menjadi salah satu kontes terpenting dalam perang ini. Di pihak Rusia, sistem rudal jarak pendek SA-15 Tor memainkan peran penting dan sangat efektif,” kata Kementerian Pertahanan Inggris, seperti dilansir oleh Al Arabiya News (3/12).
Kementerian Inggris menambahkan, dengan jangkauan maksimum 15 km, SA-15 dioperasikan oleh unit pertahanan udara tentara Rusia dan dirancang untuk melindungi garis depan pasukan darat.
Hal ini berbeda dengan sistem jarak pendek lainnya, seperti SA-22 Pantsir, yang dioperasikan oleh pasukan dirgantara Rusia dan biasanya melindungi pusat komando, SAM jarak jauh, dan pangkalan udara.
SA-15 secara efektif bertindak sebagai pemain kunci jaringan pertahanan udara Rusia di palagan Ukraina, terutama digunakan untuk melawan operasi kendaraan udara tanpa awak (drone) Ukraina.
Namun, salah satu keterbatasan utama sistem ini dalam perang saat ini kemungkinan besar adalah ketahanan awaknya.
Dengan hanya tiga personel untuk setiap sistem, mempertahankan status siaga tinggi untuk jangka waktu yang lama kemungkinan besar merupakan ujian ketahanan yang ekstrem.
SA-15 Tor (nama pelaporan NATO: SA-15 Gauntlet) merupakan sistem rudal permukaan ke udara jarak pendek multiguna modern bermobilitas tinggi, saat ini tersedia varian M1 dan M2.
Sistem ini mampu menjalankan tugas tempur dalam segala kondisi cuaca, siang dan malam.
Dirancang untuk melindungi fasilitas penting dari serangan rudal antiradiasi dan rudal jelajah, pesawat terbang, helikopter dan berbagai jenis drone.
-RBS-