Beberapa komponen F-15C sudah langka, Wing ke-142 Oregon ANG membuat suku cadang sendiri agar Si Eagle tetap terbang

F-15C Oregon ANGUSAF
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Armada jet tempur F-15C Eagle rata-rata sudah digunakan selama 38 tahun. Banyak suku cadang pesawat ini tidak lagi diproduksi dan memerlukan waktu berhari-hari untuk dipesan dari produsen.

Menyiasati hal itu, Wing ke-142 Garda Nasional Udara Oregon (Oregon ANG) yang memiliki gudang teknologi logam di Pangkalan Garda Nasional Udara Portland, membuat suku cadang sendiri agar armada Eagle yang sudah berumur tua tetap bisa terbang.

Airbus_contoh2

“Sebagai satu kesatuan, kami memiliki kemampuan untuk membuat komponen pesawat dalam hitungan jam atau bahkan menit,” ujar Sersan Nathan Carssow, teknisi teknologi logam pesawat terbang di Skadron Pemeliharaan ke-142, seperti diberitakan Air & Space Forces Magazine.

Baru-baru ini, para teknisi membuat stringer aluminium untuk tail cone F-15C.

Mereka juga membuat komponen penting lainnya seperti bushing, yang sering kali terlihat seperti tabung tipis kecil. Komponen ini memperkuat lubang fungsional di pesawat yang melemah karena keausan.

“Dalam bagian pekerjaan kami yang lebih rumit, jika sebuah pesawat membutuhkan sesuatu, seperti bushing, pesawat tersebut tidak akan bisa terbang sampai bengkel kami menyelesaikan proyeknya,” kata Sersan Nate Brown, teknisi logam yang lain.

Disebutkan, untuk mengubah logam menjadi bagian yang siap untuk kebutuhan penerbangan militer diperlukan peralatan khusus, seperti mesin bubut manual, mesin CNC (Computer Numerical Control), printer 3D, alat las, dan lainnya.

Tugas lain tidak terlalu menuntut tetapi sama pentingnya, kata dia, seperti melepas sekrup yang tersangkut di panel atau kulit yang dapat dilepas.

“Sekrup yang macet dapat menyebabkan penghentian pekerjaan karena pengelola tidak dapat mengakses area tersebut untuk melakukan pemeliharaan atau inspeksi,” ujar Sersan Sawyer.

Meskipun kurang dari 10 teknisi yang bekerja di sana, bengkel tersebut telah menghasilkan banyak kemajuan dan mampu menghemat 1,2 juta USD dana Program Peningkatan Perbaikan Angkatan Udara (AFREP) pada tahun fiskal 2023 saja.

Ketika teknisi memperbaiki suatu suku cadang melalui AFREP, unit tersebut dapat mengambil uang yang dialokasikan untuk membeli suku cadang pengganti dan sebagai gantinya menggunakannya untuk perbaikan modal atau peralatan baru.

Hal yang sama berlaku untuk suku cadang non-pesawat, seperti yang digunakan oleh peralatan darat, amunisi, atau peralatan lainnya.

Bengkel logam bisa sangat membantu untuk pesawat tua seperti F-15 atau RC/WC-135, namun jet yang lebih muda pun terkadang memerlukan fabrikasi internal yang kreatif.

Dicontohkan, meskipun armada F-35 USAF rata-rata baru berusia empat tahun, namun teknisi AFREP di Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah dapat menghemat ribuan dolar dengan merancang penutup sensor F-35 yang lebih baik dan alat diagnostik yang lebih baik untuk pesawat tersebut. jet siluman.

Saat Oregon ANG mulai menerbangkan F-15EX Eagle II baru pada tahun fiskal 2025, nantinya para teknisi di bengkel logam mungkin masih memiliki banyak kesempatan untuk menguji keberanian mereka.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *