Turkiye mungkin akan membeli pesawat lain, Erdogan: Masih ada alternatif lain selain Eurofighter Typhoon

RAF TyphoonGeoffrey Lee

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ramai diberitakan beberapa hari ini bahwa Turkiye berniat membeli 40 jet Eurofighter Typhoon. Masalahnya, rencana tersebut belum tentu berjalan mulus. Sebab, Jerman sebagai salah satu anggota konsorsium Eurofighter disinyalir tidak setuju.

Jerman dapat memveto niat pembelian oleh Turkiye, karena Ankara dinilai melakukan penyerangan terhadap militan Kurdi di Suriah. Turkiye juga menentang Israel yang melakukan serangan Isarael terhadap kelompok Hamas.

Sebelumnya, Turkiye juga tidak meratifikasi aksesi Swedia untuk menjadi anggota NATO. Hal-hal inilah yang membuat Jerman geram dan tidak sepakat bila Turkiye berniat membeli jet tempur Typhoon.

Keinginan untuk membeli 40 Typhoon, dinyatakan secara resmi oleh Menteri Pertahanan Nasional Turkiye Yaşar Güler dalam pidatonya di depan Parlemen Turkiye pada 16 November 2023.

“Kami ingin membeli Eurofighter. Ini adalah pesawat yang sangat efektif. Pesawat ini ada hubungannya dengan Inggris, Jerman, dan Spanyol,” kata dia.

Güler yakin bahwa Turki akan menerima reaksi positif dari Inggris dan Spanyol, dan upaya untuk mengatasi masalah ini dengan Jerman sedang berlangsung.

“Jika solusi tercapai, kami berencana untuk terus membeli 40 jet Eurofighter,” kata Güler seperti dikutip Anadolu (19/11).

“Inggris dan Spanyol mengatakan ya, dan sekarang mereka berupaya membujuk Jerman. Inggris dan Spanyol mengatakan: Kami akan menyelesaikan masalah itu,” jelasnya.

Ini bukanlah pertama kali Turkiye mengatakan keinginan untuk membeli Typhoon. Sebelumnya pada tahun lalu, Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, mengatakan hal yang sama.

Namun demikian, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada hari Minggu mengumumkan bahwa kemungkinan pembelian jet Eurofighter tidak dibahas dalam pembicaraan baru-baru ini dengan Kanselir Jerman Olaf Schulz.

Erdogan menambahkan bahwa Ankara mungkin tertarik pada opsi pesawat alternatif.

“Dia (Olaf Scholz) tidak memberikan komentar apa pun apakah mereka akan memberikannya (Eurofighter) atau tidak,” kata Erdogan kepada wartawan di pesawat saat kembali dari kunjungannya ke Jerman, Sabtu.

“Kami sudah memberikan jawaban kami dengan jelas. Jika mereka memberi kami pesawat-pesawat ini, mereka juga akan memberikannya. Jika tidak, apakah kami kekurangan pintu untuk mengetuk pintu? Tidak, kami punya banyak,” tegasnya.

Terkait awal mula Turkiye ditendang oleh AS dari Program F-35 dan kemudian dipersulit untuk membeli 40 F-16 Viper, Erdogan menerangkan bahwa semua itu bermula dari AS sendiri.

Bahwa Turkiye telah menginginkan sistem pertahanan udara Patriot, tetapi tidak mendapatkan jawaban dari AS saat itu.

“AS tidak menyediakan sistem pertahanan udara yang seharusnya, jadi kami membeli S-400 dari Rusia. Sekarang kami telah memiliki S-400,” ujar orang nomor satu di Turkiye tersebut.

“Dalam hal jet tempur, kami mengambil langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan kami secara permanen,” lanjut Erdogan.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *