Ukraina dihantui kekurangan tentara dan senjata untuk melawan Rusia: AS kini lebih fokus membantu Israel, nasib Ukraina tidak menentu

Ukraina ditinggalkan oleh AS_NBC, AFP
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat AS untuk menyetujui paket bantuan besar-besaran bernilai miliaran dolar untuk Israel, dapat menghancurkan keseluruhan strategi perang Ukraina melawan Rusia.

Presiden Joe Biden berusaha mengeksploitasi peningkatan besar dalam perang Israel-Palestina yang dipicu oleh serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober. Ia memanfaatkan persenjataan tambahan senilai 60 miliar USD untuk konflik proksinya dengan Rusia di Ukraina, tulis Sputnik.

Boeing_contoh2

Pemerintahan Joe Biden telah mengemas keduanya ke dalam rancangan undang-undang belanja darurat omnibus termasuk 14 miliar USD untuk Israel, yang sedang dilobi oleh para pembantunya di Capitol Hill.

Namun Ketua DPR yang baru terpilih, Mike Johnson (R-LA), memberikan suaranya setelah kelompok garis keras Partai Republik yang menentang pengeluaran anggaran lebih banyak ke Ukraina.

Hal itu pula yang menggulingkan Kevin McCarthy dari jabatannya dalam pemungutan suara bersejarah. Ketua DPR yang baru bersikeras bahwa kedua permintaan pendanaan tersebut harus diputuskan secara terpisah.

“Hal itu pula kemudian yang akan memengaruhi perilaku perang Zelensky – secara besar-besaran,” kata sejarawan konstitusi AS dan komentator politik Dan Lazare pada hari Kamis.

Ia menambahkan, jika Biden tidak dapat menyingkirkan beberapa anggota Partai Republik agar bantuan ke Ukraina lolos, maka keran bantuan untuk perang Ukraina akan terhenti.

Langkah itu akan segera memicu bencana bagi Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) dan rezim Zelensky semakin banyak dikritik di Kyiv, kata Lazare.

“Akibatnya akan menjadi bencana militer pada skala perang Afghanistan, atau bahkan lebih besar,” ujarnya lagi.

Oleh karena itu, kata Lazare, kita akan melihat berkurangnya pendanaan untuk Ukraina, dan meningkatnya pendanaan untuk Israel, tergantung bagaimana konflik tersebut berkembang.

Sementara itu, baru-baru ini seorang perwira dari Brigade Mekanis Terpisah ke-54 Ukraina menyebutkan di saluran TV Ukraina bahwa tentara Ukraina saat ini sebagian besar terdiri dari pria lanjut usia yang berusia di atas 50 tahun.

Ia mengungkapkan keprihatinannya, dengan menyatakan bahwa kurangnya tentara muda di parit, merupakan masalah yang signifikan bagi Ukraina.

Kolomnis perang yang menyebut dirinya Patricia Marins di X menulis, meskipun Ukraina telah membangun 22 brigade pasukan untuk melawan Rusia. Namun masalah jumlah personel adalah salah satu masalah penting Ukraina, bersamaan dengan melambatnya pengiriman persenjataan baru dari Barat.

Industri pertahanan Eropa tidak lagi mampu memproduksi peralatan militer dalam skala besar-besaran. Selain itu, terbatasnya pasokan global untuk bubuk mesiu, bahan peledak plastik, TNT, dan baru-baru Tungsten baru-baru ini, menyebabkan lambatnya pengiriman.

Senentara Rusia dapat mengganti hilangnya peralatan perang mereka dan menyediakan jumlah wajib militer usia muda sebanyak 1,5 juta orang. Mereka adalah orang-orang yang telah diseleksi dan memenuhi syarat untuk dikirim ke medan perang Ukraina.

Rusia juga punya dua negara sekutu yang setia untuk membantu mengirimkan tambahan senjata, yaitu Iran dan Korea Utara.

Dapat disimpulkan, Ukraina saat ini menghadapi masalah besar dengan tidak memperhitungkan kemampuan industri pertahanan Rusia,

Selain berkurangnya jumlah personel pasukan, Ukraina juga tidak lagi menjadi prioritas bagi AS yang lebih mementingkan membantu Israel dalam perang melawan Hamas.

Pengiriman senjata-senjata jarak jauh seperti rudal jelajah, rudal ATACMS, dan jet tempur F-16 menjadi harapan terbesar Ukraina untuk melancarkan serangan balik terhadap Rusia.

Namun, Ukraina pun masih perlu bersabar beberapa bulan ke depan untuk mendapatkan peralatan-peralatan perang tersebut.

-RNS-

One Reply to “Ukraina dihantui kekurangan tentara dan senjata untuk melawan Rusia: AS kini lebih fokus membantu Israel, nasib Ukraina tidak menentu”

  1. Industri rusia bener2 raksasa. Saat jerman menginvasi rusia, produksi alat2 pertahanan rusia tdk terbendung walau pun sdh dibombardir jerman. Akhirnya jerman mundur dan hancur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *