Penjualan F-16V ke Turkiye masih ditahan walau Ankara mengizinkan Swedia menjadi anggotan NATO, Senat AS: Masih ada masalah lain dengan Turkiye

F-16D Turkiye_1AA
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Penjualan F-16V (Block 70) dari Amerika Serikat ke Turkiye masih tertahan, walapun Antara mengizinkan Swedia untuk masuk menjadi anggota NATO.

Seperti diketahui, minggu lalu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengirimkan protokol ratifikasi aksesi NATO ke parlemen Swedia.

Boeing_contoh2

Namun hal itu belum menjadi jaminan terlaksananya penjualan 40 jet F-16 Viper senilai 20 miliar USD oleh AS ke Turkiye.

Sebab, empat anggota parlemen utama AS yang perlu memberi lampu hijau pada jet tempur F-16 Blok 70 ke Turkiye masih menyuarakan keprihatinan tentang isu-isu lain yang tidak terkait dengan aksesi Swedia ke NATO.

Para ketua dan anggota komite urusan luar negeri di Senat dan DPR AS dapat secara sepihak membatalkan penjualan senjata. Dan sampai saat ini, setidaknya dua dari mereka belum berkomitmen untuk menandatangani penjualan, tulis Defense News.

Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Ben Cardin, D-Md., mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa dia senang melihat Turkiye bergerak positif dalam upaya memberikan aksesi Swedia untuk menjadi anggota NATO. Hal ini, kata dia, harus diselesaikan sebelum parlemen AS mempertimbangkan penjualan senjata.

“Tetapi masih ada masalah lain yang kami evaluasi mengenai penjualan senjata,” tambah Cardin. “Penggunaan sistem persenjataan, permasalahan dan kekhawatiran hak asasi manusia yang kami miliki. Jadi ada masalah lain yang akan kami pertimbangkan,” lanjutnya.

Dia menegaskan bahwa dia tidak ingin memberikan sinyal apa pun saat ini karena parlemen belum melakukan pembicaraan dengan pemerintah.

Departemen Luar Negeri AS belum secara resmi memberi tahu Kongres tentang penjualan F-16 ke Turkiye. Namun Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada bulan Juli bahwa pemerintahan Biden akan melanjutkan kesepakatan tersebut setelah Erdogan setuju untuk mencabut keanggotaan Swedia di NATO.

Juru bicara Perwakilan Gregory Meeks dari New York, petinggi Partai Demokrat di Komite Urusan Luar Negeri DPR, mengatakan bahwa ia menantikan ratifikasi parlemen Turkiye atas aksesi Swedia ke NATO.

Namun ia juga menunggu penghentian serangan terhadap mitra AS di NATO dan penurunan ketegangan di Laut Aegea.

Turkiye telah melakukan bombardir infrastruktur sipil di timur laut Suriah yang dikuasai Kurdi serta memutus aliran air dan listrik di sebagian besar wilayah tersebut.

Serangan Turki telah menewaskan sedikitnya 218 warga sipil, menurut pemerintahan pimpinan Kurdi, yang didukung oleh sekitar 900 tentara AS yang ditempatkan di Suriah.

Turki sebelumnya telah menggunakan F-16 buatan Amerika yang dimilikinya dalam serangan udara sebelumnya di timur laut Suriah.

Turki juga menempatkan F-16 di Azerbaijan selama perang tahun 2020 dengan Armenia terkait wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

Azerbaijan memenangkan perang tersebut dan lebih dari 100.000 orang Armenia meninggalkan wilayah tersebut pada bulan September, sebuah tindakan yang digambarkan oleh Armenia sebagai pembersihan etnis.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *