AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korea Aerospace Industries (KAI) kembali memamerkan model pesawat angkut militer rancangannya, MC-X, di pameran Seoul ADEX 2023.
Perusahaan mengisyaratkan, pesawat ini dapat berperan sebagai pembawa dan peluncur drone serta sebagai pesawat untuk meluncurkan roket bagi misi luar angkasa, tulis Aviation Week.
Sejak pertama kali diperkenalkan pada Konferensi Dirgantara Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF) pada tahun 2021, desain dan spesifikasi MC-X telah mengalami serangkaian perubahan.
Revisi terbaru menyebut pesawat ini memiliki panjang 40 m dengan lebar sayap 41 m dan tinggi 13,5 m. Luas sayapnya adalah 200 m2 dengan rasio aspek 7,6 dan sudut sapuan sayap utama 25 derajat.
Selain itu, jumlah roda pendaratan utama telah ditingkatkan dari 8 menjadi 12 untuk meningkatkan kinerja landasan pacu.
MC-X dapat membawa muatan maksimum 30 ton. Kompartemennya berukuran lebar 3,5 m, tinggi 3,4 m, dan panjang 17 m. Pesawat ini berada di kelas antara Embraer C-390 dan Kawasaki C-2 dalam hal ukuran.
Rencananya, MC-X Blok I pertama akan diperuntukkan bagi misi transportasi taktis, yang mampu membawa 92 personel tempur atau 72 pasukan terjun payung serta kargo.
Setelah Blok I, pengembangan akan fokus pada kemampuan pengisian bahan bakar di udara, baik menggunakan pod probe-and-drogue atau boom, yang sangat penting untuk mengisi bahan bakar sebagian besar aset RoKAF seperti Boeing F-15K dan KAI KF-21.
Perhatian juga akan tertuju pada misi “pembawa drone” yang baru muncul.
Berdasarkan konsep tersebut, MC-X akan mampu mengerahkan 19 UAV kecil berbobot 150 kg yang sedang dikembangkan KAI.
Pesawat juga akan mendukung konsep Manned-Unmanned Teaming (MUM-T) yang lebih besar yang sedang dikembangkan oleh RoKAF bersama KAI.
Varian lain dari MC-X termasuk “pembawa roket”—atau Peluncuran Udara ke Orbit (ALTO) untuk misi mikrosatelit.
Kendaraan peluncur dirancang seberat 23 ton dan berukuran panjang sekitar 17 m serta diameter 3,15 m sehingga dapat dimuat ke dalam pesawat.
Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) Korea Selatan sebelumnya telah menyampaikan rencana untuk melakukan uji peluncuran roket seberat 13 m dan seberat 16 ton dari pesawat angkut C-130J Super Hercules pada tahun 2027.
Meskipun ada rencana ambisius yang dibuat oleh KAI, MC-X belum menerima persetujuan resmi dari pemerintah Korea Selatan atau Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) untuk melanjutkan pembangunannya.
Pada bulan Januari 2023, pemerintah Korea Selatan dan Uni Emirat Arab menandatangani nota kesepahaman untuk bersama-sama mengembangkan MC-X, meskipun rincian pembagian biayanya belum dipastikan.
Sumber industri yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Aerospace DAILY bahwa MC-X akan menelan biaya KRW3 triliun (2,2 miliar USD) untuk pengembangannya.
-RNS-