Mengenal BZK -005, drone yang sempat menjadi incaran Garuda Indonesia

BZK-005Weibo

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sederet drone intai buatan industri kedirgantaraan China yang kini digunakan oleh Militer China, salah satunya adalah BZK-005 yang mendapatkan kode resmi militer sebagai HY-17.

BZK-005 mulai diperkenalkan pertama kali di hadapan publik pada Airshow China 2006.

Drone dirancang oleh perusahaan Beihang bekerja sama dengan Universitas Aeronautika & Astronautika Beijing, dan diproduksi oleh Industri Pesawat Terbang Harbin.

Semula BZK-005 dikembangkan untuk keperluan militer sebagi drone di kelas MALE (Medium Altitude Long Endurance). Namun belakangan juga dikembangkan sebagai drone sipil.

BZK-005 memiliki beberapa fitur siluman yang terintegrasi ke dalam desainnya. Dipercaya bahwa antena data link satelit dipasang di kubah besar di badan atasnya.

Di bawah bodinya terdapat sistem sensor optik-listrik yang diyakini sebagai sensor utamanya.

Pada tahun 2017 lahir varian yang disempurnakan dengan nama BZK-005E untuk ekspor dan varian intai bersenjata dinamai BZK-005C atau dikenal juga sebagai TYW-1 Changying (Long Eagle).

Mengenai kinerjanya, versi BZK-005E yang ditenagai sebuah mesin piston model pusher ini berkecepatan jelajah antara 130-180 km/jam dan maksimum 210 km/jam. Jangkauan operasinya sejauh 1.200 km atau berdurasi terbang 4 jam.

Untuk dimensinya, BZK-005E memiliki panjang 10,05 m dan jarak sayap 18 m. Varian BZK-005 memiliki MTOW 1.250 kg dan versi TYW-1 seberat 1.500 kg. Muatan yang bisa dibawa BZK-005E mencapai 150 kg dan 350 kg untuk TYW-1

Meskipun telah telah resmi berdinas sejak 2010 untuk Militer China, namun sosoknya menjadi terkenal saat pesawat tempur Jepang mencegat BZK-005 milik PLAN di atas Laut China Selatan pada akhir tahun 2013.

Saat ini Angkatan Udara China (PLAAF) dilaporkan mengoperasikan 84 unit drone. Sementara Angkatan Laut China (PLAN) sebanyak 21 unit.

Indonesia pernah disebut-sebut menjadi pelanggan asing pertama dari keluarga BZK-005E varian sipil yang akan digunakan menjadi drone kargo oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Dilaporkan pada bulan April 2019, Garuda Indonesia dan Beihang telah menjalin kemitraan untuk mengakuisisi sebanyak 100 unit BZK-005E.

Direncanakan sebelumnya, sebanyak dua-tiga unit drone kargo BZK-005E akan dikirim ke Tanah Air untuk ujicoba.

Disebutkan, lokasi pengujian akan dilaksanakan di daerah terpencil di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Aceh. Kurun waktu uji coba sekitar tiga bulan lamanya.

Namun sepertinya pengadaan BZK-005E oleh Garuda Indonesia urung dilakukan.

Hingga saat ini tak ada kabar lagi mengenai kelanjutan drone kargo untuk melayani angkutan barang antar pulau-pulau terpencil di Indonesia tersebut.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *