Usai pesawat jatuh di Hutan Amazon, ibu dari 4 anak yang selamat sempat bertahan 4 hari dengan luka parah sebelum meninggal

Empat anak selamat setelah bertahan 40 hari di Hutan Amazon usai pesawat yang mereka tumpangi jatuh_ airspace reviewVia AFP
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tim SAR dari Angkatan Bersenjata Kolombia dan penduduk lokal berhasil menemukan empat anak korban pesawat Cessna 206 yang jatuh di Hutan Hujan Amazon (Amazon Rainforest), Kolombia setelah keempat anak bertahan selama 40 hari di hutan yang penuh bahaya itu.

Saat ditemukan, keempat anak sedang berkumpul, dua di antaranya, anak laki-laki, sedang berbaring.

Boeing_contoh2

Anak paling tua, Lesly, dengan Cristin si bungsu yang berusia 11 bulan di pelukannya, langsung berlari ke arah tim penyelamat.

Ia berkata, “Aku lapar,” ujar Nicolas Ordonez Gomes, salah satu kru Tim SAR menceritakan awal pertemuannya dengan keempat anak di Hutan Amazon dalam program televisi pada hari Minggu.

Sejenak kemudian, salah satu dari kedua anak lak-laki yang sedang berbaring itu bangun dan berkata, “Ibuku sudah meninggal.”

Seperti Airspace Review beritakan sebelumnya, Lesly Jacobombaire Mucutuy (13 tahun), Soleiny Jacobombaire Mucutuy (9 tahun), Tien Ranoque Mucutuy (4 tahun), dan bayi Cristin Ranoque Mucutuy (11 bulan) terdampar di hutan sejak 1 Mei 2023, Keempat anak itu selamat dari kecelakaan pesawat Cessna 206.

Sementara ibu mereka, Magdalena Mucutuy Valencia, meninggal bersama dua orang dewasa lainnya, yakni pilot Hernando Murcia Morales dan pemimpin suku adat Yarupar Herman Mendoza Hernández

Setelah berkeliaran selama lebih dari sebulan, anak-anak Suku Huitoto itu berhasil ditemukan dan diselamatkan. Mereka diterbangkan keluar dari Hutan Amazon pada hari Jumat (9 Juni), dan pulih dua hari kemudian di sebuah rumah sakit militer di Ibu Kota Kolombia, Bogota.

Diwawancarai pada hari Minggu di saluran siaran publik RTVC, anggota kelompok awal yang menemukan anak-anak itu, yang juga anggota penduduk asli, menceritakan saat-saat pertama mereka bertemu dengan keempat anak itu.

“Kami langsung menindaklanjuti dengan kata-kata positif, mengatakan bahwa kami adalah teman, bahwa kami diutus oleh keluarga, bapak, dan paman mereka. Bahwa kami adalah keluarga mereka!” tambah Ordonez Gomes.

Dalam sebuah video yang dirilis hari Minggu, keempat anak itu tampak kurus kering karena harus berjuang untuk bertahan di alam liar.

Sebelum pesawat yang mereka tumpangi jatuh, pilot melaporkan ada masalah dengan mesin pesawat beberapa menit setelah lepas landas dari daerah pedalaman Amazon yang dikenal sebagai Araracuara. Pesawat itu rencananya akan terbang sejauh 350 km (217 mil) ke Kota San Jose del Guaviare.

Seperti dilaporkan AFP, mayat pilot, ibu anak-anak, satu orang dewasa lainnya semuanya ditemukan di lokasi kecelakaan, dengan posisi pesawat vertikal mencium bumi di antara pepohonan.

Ayah dari keempat anak, Manuel Miller Ranoque, yang tidak ikut dalam penerbangan, berbicara kepada pers pada hari Minggu di luar rumah sakit. Ia mengatakan bahwa istrinya terluka parah dalam kecelakaan itu, tetapi dia tidak meninggal sampai empat hari kemudian, dengan anak-anaknya di sampingnya.

Bertahan empat hari dengan luka parah

“Satu hal yang (Lesly) jelaskan kepada saya adalah, faktanya, ibunya masih hidup selama empat hari,” kata Manuel kepada wartawan.

Sebelum meninggal, sang ibu pun sempat berpesan kepada keempat anaknya.

“Sebelum dia meninggal, ibu mereka memberi tahu seperti ini, ‘Kalian keluar dari sini. Kalian akan melihat pria seperti ayahmu, dan dia akan menunjukkan cinta besar yang sama seperti telah aku tunjukkan kepada kalian.'”

Magdalena Mucutuy, ibu dari anak-anak tersebut, merupakan seorang Pemimpin Adat.

Sang ayah menambahkan, keempat anaknya mampu bertahan di hutan selama 40 hari, salah satunya karena pengetahuan mereka terhadap alam yang te;ah diajarkan kepada mereka.

Mereka mampu bertahan hidup meskipun ada ancaman jaguar dan ular, dan hujan deras tanpa henti yang mungkin mengisolir mereka untuk mendengar panggilan Tim SAR yang melakukan pencarian terus menerus.

“Kelangsungan hidup anak-anak merupakan tanda pengetahuan dan hubungan dengan lingkungan alam yang diajarkan sejak dalam kandungan ibu,” menurut Organisasi Nasional Masyarakat Adat Kolombia.

Anak-anak itu memakan biji-bijian, buah-buahan, akar-akaran, dan tanaman yang mereka anggap dapat dimakan dari masa kecil mereka di wilayah Amazon, kata Luis Acosta dari Organisasi Masyarakat Adat Nasional Kolombia kepada AFP.

Kolaborasi penduduk lokal dengan militer

Keempat-anak-dievakuasi-dari-Hutan-Amazon-setelah-ditemukan
Colombian Air Force/AFP

Menteri Pertahanan Kolombia Ivan Velasquez, yang mengunjungi keempat anak di rumah sakit mendampingi Presiden Kolombia Gustavo Petro, mengatakan mereka pulih, tetapi belum bisa makan makanan padat.

Dua anak bungsu, menghabiskan hari ulang tahun mereka di hutan. Mereka dibimbing Lesly sang kakak tertua melewati cobaan berat di hutan belantara nan ganas.

“Berkat dia, keberaniannya, dan kepemimpinannya, dengan perhatiannya dan pengetahuannya tentang hutan, ketiga adiknya mampu bertahan,” kata Velasquez.

Jenderal Pedro Sanchez, yang memimpin operasi pencarian, memuji orang-orang lokal yang terlibat dalam upaya penyelamatan dengan menemukan anak-anak tersebut.

“Kami berhasil menemukan anak-anak: keajaiban, keajaiban, keajaiban!” katanya kepada wartawan.

Panglima Angkatan Darat Helder Giraldo mengatakan, tim penyelamat telah menempuh jarak lebih dari 2.600 kilometer (1.650 mil) untuk menemukan anak-anak itu. “Sesuatu yang tampaknya mustahil tercapai,” kata Giraldo di Twitter.

Selain jaguar, ular, dan predator lainnya, kawasan ini juga menjadi rumah bagi kelompok penyelundup narkoba bersenjata.

Pedro menandaskan, keberhasilan menemukan keempat anak adalah hasil kerja sama antara penduduk lokal dengan Militer Kolombia.

“Keberhasilan ini merupakan paduan antara pengetahuan penduduk lokal dan militer,” pungkasnya.

-KMZ-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *