Kiat penerbang tempur mengatasi Gravitasi Bumi saat melakukan manuver di udara

F-16Penlanud IWJ

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Salah satu syarat menjadi penerbang tempur adalah tahan terhadap gaya tarik atau Gravitasi Bumi (G) saat melaksanakan aksi-aksi bermanuver di udara.

Aksi-aksi bermanuver di udara tersebut akan menimbulkan G yang bervariasi tergantung seberapa cepat dan seberapa sempit ruang belokan yang dilakukan oleh pilot dengan pesawatnya.

Contoh bila penerbang tempur melakukan belokan tajam dengan kecepatan tinggi maka ia di dalam pesawat tersebut akan mengalami G yang menekan tubuhnya. Besarnya tekanan ini berbeda-beda. Pada pesawat tempur F-16 misalnya, tarikan G tertinggi dapat mencapai angka 9G.

Mungkin kita pernah mendengar saat menyaksikan demo udara pesawat F-16 TNI AU di mana narator menyebutkan bahwa pesawat sedang melakukan aksi manuver Hi-G Turn. Maka, pada saat itu juga penerbang F-16 tersebut sedang merasakan menahan beban sebesar sembilan kali berat tubuhnya. Untuk diketahui, pesawat F-16 mampu mencapai angka 9G kurang dari dua detik.

Bagi pilot berubahnya kecepatan dan arah pesawat terbang pesawat harus diantisipasi karena akan menimbulkan ketidaknyamanan seperti berjuang menahan beban yang besar, disorientasi ruang, pusing, dan lainnya.

Tidak mengherankan bahwa salah satu syarat yang menyebabkan Siswa Penerbang di Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU lulus ke jurusan pesawat tempur, adalah karena kemampuannya menahan G dan tetap mampu berpikir serta bernalar normal saat mendapat tarikan gravitasi Bumi tersebut.

Kemampuan seseorang untuk dapat menahan besaran G, dapat diuji melalui alat Human Centrifuge yang ada di Lakespra dr. Saryanto di Jakarta.

Kemampuan menahan G bagi seorang penerbang tempur harus diasah, baik melalui Human Centrifuge maupun di pesawat aslinya saat melaksanakan latihan bersama instruktur.

Seorang penerbang tempur yang tidak terlatih, akan menghadapi risiko hilang kesadaran tanpa melalui fase Grey Out maupun Black Out sekalipun. Ia akan terkena apa yang disebut G-LOC (Loss of Conciousness).

Untuk menanggulangi terjadinya G-LOC tersebut, para penerbang tempur biasanya melaksanakan berbagai cara atau latihan.

Dengan menggunakan alat Human Centrifuge tadi, penerbang melakukan teknik bernapas yang dikenal sebagai Anti-G Straining Maneuver (AGSM).

Dalam pelaksanaan terbang di pesawat, penerbang tempur akan dilengkapi dengan pakaian Anti-G (Anti-G Suit). Pakaian ini secara teknis akan membantu mengurangi dampak G secara langsung bagi penerbang.

Latihan lain yang dilakukan penerbang tempur yaitu dengan cara melakukan latihan angkat beban atau olahraga kebugaran. Olahraga in untuk melatih otot-oto tubuh, khususnya bagian atas dan perut, agar mampu menahan G yang besar saat terbang. Maka sangat wajar bila di sebuah skadron pesawat tempur terdapat alat-alat olahraga kebugaran angkat beban.

Penerbang tempur juga harus rajin berolahraga lari untuk mengatur ritme bernapas atau lari di tempat menggunakan treadmill.

Seorang penerbang tempur harus dapat menahan tarikn G yang besar karena pada saat melaksanakan misinya pesawat tempur akan selalu melakukan manuver.

Penulis teringat ucapan salah satu penerbang tempur bahwa terbang dengan pesawat tempur adalah terbang bermanuver. Jangan membayangkan terbang seperti menggunakan pesawat komersial di mana pilot akan menerbangkan pesawat senyaman mungkin. Namanya pesawat tempur ya untuk bertempur.

Penerbang tempur dituntut mampu berpikir di udara dengan cepat dan benar pada saat melaksanakan beragam misi maupun operasi. Untuk mengalahkan musuh, baik melalui pertempuran udara ke udara maupun melakukan srangan udara ke permukaan.

Dalam aksi-aksi udara seperti diperlihatkan dalam film Top Gun, misalnya, terlihat bagaimana penerbang tempur berjuang di udara untuk melakukan misi penyerangan, menghindari kuncian dari musuh, dan kemudian melakukan serangan balik terhadap musuh. Hal ini memerlukan fisik yang kuat dan kemampuan menahan Gravitasi Bumi yang besar.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *