Hingga saat ini USAF baru terima 2 F-15EX, pengiriman berikutnya tertunda

F-15EX USAFViking Aero Images
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Hingga saat ini Angkatan Udara AS (USAF) baru menerima dua unit F-15EX Eagle II. Hal ini menimbulkan pertanyaan apa sebenarnya yang terjadi di balik akuisisi jet tempur canggih terbaru keluaran Boeing ini.

Laporan kemajuan terbaru tentang sistem senjata utama dari lembaga audit tertinggi pemerintah AS menjelaskan alasan mengapa Angkatan Udara AS sejauh ini hanya menerima dua jet tempur F-15EX.

Boeing_contoh2

Dikatakan, perselisihan atas total akuisisi yang direncanakan dan masalah produksi dengan batch pertama jet telah menjadi salah satu faktor tertundanya produksi F-15EX.

F-15EX diakuisisi untuk menggantikan armada F-15C/D Eagle USAF yang sudah menua. Awalnya dikatakan, USAF akan mengakuisisi setidaknya 144 unit jet ini.

Namun dalam perjalanannya jumlah tersebut terus berfluktuasi, tulis The War Zone pada Kamis, 8 Juni 2023. Saat ini jumlah yang akan diakuisisi menyusut menjadi 104 unit. Ini pun distribusi nantinya belum se[emuhnya jelas.

Laporan terbaru kepada Komite Kongres dari Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO) memberikan analisis terperinci mengenai posisi program F-15EX saat ini.

Dijelaskan bahwa program ini telah beralih dari status Akuisisi Tingkat Menengah (MTA) ke jalur akuisisi kemampuan utama pada September 2022.

MTA mengacu pada proses di mana Pentagon berupaya mengembangkan dan mengirimkan sistem dalam waktu lima tahun sejak program dimulai. Sementara Akuisisi Kemampuan Utama adalah tonggak berikutnya dalam proses pembelian sistem senjata baru.

Namun, seperti yang dijelaskan dalam laporan tersebut, awalnya direncanakan untuk beralih dari MTA ke Akuisisi Kemampuan Utama pada Maret 2022, dengan penundaan enam bulan karena pertimbangan anggaran untuk Tahun Anggaran 2023.

Dalam permintaan anggaran itu, Angkatan Udara meminta untuk memangkas jumlah F-15EX dari 144 menjadi 80. Sisa anggarannya akan dialokasikan untuk program yang dianggap lebih penting, seperti program tempur udara masa depannya, yang dikenal sebagai Next Generation Air Dominance (NGAD).

Selain itu, perkiraan biaya untuk program F-15EX pada Juni 2022 lebih tinggi dari yang diperkirakan. Hal ini mengurangi dua unit dari pengadaan yang direncanakan menjadi total hanya 78 unit.

Namun dengan proposal Tahun Anggaran 2024, armada F-15EX ditingkatkan lagi menjadi 104. Hanya saja, ketidakpastian sebelumnya seputar biaya dan jumlah ini mengakibatkan penundaan program secara keseluruhan.

Angkatan Udara telah mengonfirmasi bahwa rencana akuisisi F-15EX saat ini terdiri dari 104 pesawat. Terdiri dari 94 yang disebutkan dalam proposal anggaran Tahun Anggaran 2024 dan delapan jet yang didanai dalam anggaran sebelumnya. Lalu ditambah dua lagi yang bersumber pada pendanaan Tahun Anggaran 2022.

Total 104 pesawat ini juga termasuk 25 jet F-15EX yang pendanaannya akan dimintakan dari Tahun Anggaran 2025.

Pesanan untuk produksi F-15EX dikerjakan Boeing dalam lot terpisah. Syarat dan ketentuan untuk produksi Lot 1 telah disepakati pada November 2022. Sementaraq Lot 2 diharapkan selesai pada Mei lalu. Tetapi proses tersebut mengalami penundaan.

Menurut GAO, masalah tersebut disebabkan oleh karena Badan Manajemen Kontrak Pertahanan (DCMA) yang bertanggung jawab untuk mengelola kontrak Pentagon, tidak menyetujui dua sistem manajemen bisnis Boeing.

Tidak ada perincian lebih lanjut yang diberikan dalam laporan tersebut, tetapi pabrikan dikatakan telah mengembangkan rencana tindakan korektif untuk mengatasi kekurangan tersebut dan sekarang bekerja dengan DCMA untuk mendapatkan persetujuan akhir.

-Poetra-

One Reply to “Hingga saat ini USAF baru terima 2 F-15EX, pengiriman berikutnya tertunda”

  1. daripada ngebet beli F 15 EX tapi cuman dapet dikit
    mendingan duitnya buat beli P8 Poseidon

    toh juga sama2 bertujuan menyamakan neraca dagang RI-US

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *