AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Kanada secara resmi telah menandatangani kesepakatan pembelian 88 jet F-35A Lightning II buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat senilai C$19 miliar atau 14,2 miliar USD.
Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand mengumumkan hal itu pada hari Senin (9/1). Kesepatakan dicapai dengan pemerintah AS, Lockheed Martin, dan pabrik mesi Pratt & Whitney.
“Hari ini, saya mengumumkan bahwa Kanada memperoleh armada baru yang terdiri dari 88 jet tempur F 35 canggih melalui kesepakatan yang telah kami selesaikan dengan pemerintah Amerika Serikat dan Lockheed Martin serta Pratt & Whitney. Investasi ini diperkirakan mencapai $19 miliar, menjadikannya investasi terbesar di Royal Canadian Air Force kami dalam 30 tahun,” kata Anand saat konferensi pers.
Kanada akan mengakuisisi pesawat secara bertahap. Tahap pertama akan mencakup 16 jet. Kemudian tahap kedua pada tahun 2026 akan mencakup empat jet.
Tahap ketiga, lanjut Anand, pada tahun 2027 akan mencakup enam jet dan yang keempat pada tahun 2028 juga akan mencakup enam jet.
Sisa armada lainnya akan dikirimkan hingga akhir tahun 2032. Di RCAF, F-35A akan menggantikan peran CF-18 Hornet .
Menteri Anand mencatat, tidak ada klausul dalam perjanjian yang meminta pertanggungjawaban Lockheed Martin atas kegagalan dalam jadwal pengiriman.
Sebelum ini, Kanada telah mengakuisisi lebih banyak unit CF-18 dari Australia untuk melengkapi armada RCAF selama periode interim.
Pesawat tersebut ditingkatkan di bawah proyek perpanjangan Hornet.
“Kedua inisiatif ini akan membantu memperpanjang umur armada CF-18 kami hingga 2032 dan akan memungkinkan transisi bertahap dari CF-18 ke F 35,” tambah Anand.
Di tahun 2032, seluruh armada Hornet RCAF akan dipensiunkan.
-Poetra-