Ini dia Tu-141, drone peninggalan Soviet yang digunakan Ukraina untuk menyerang pangkalan pembom strategis Rusia

Drone Tu-141 peninggalan Soviet yang digunakan untuk menyerang pangkapan pembom strategis Rusia_ airspace review (1)Ukraine MoD
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pangkalan Udara Engels dan Dyagilevo di wilayah Saratov, Rusia, pada 5 Desember 2022, diserang menggunakan drone oleh Ukraina. Bahkan dikabarkan, serangan pagi hari itu berhasil merusak dua pembom strategis milik AU Rusia yang bersarang di sana.

Ditengarai, drone tersebut adalah Tu-141 Strizh (Swift) peninggalan Uni Soviet yang diduga telah dimodifikasi oleh Ukraina dan digunakan sebagai drone kamikaze.

Ini bukan kali pertama Ukraina menggunakan Tu-141 sebagai wahana intai serang.

Sebelumnya, pada 3 Juli 2022, gubernur wilayah Kursk menulis di Telegram bahwa, “pertahanan udara kami menembak jatuh dua drone Strizh Ukraina”.

Drone serupa pernah menyasar hingga negara Kroasia. Sekitar tengah malam tanggal 10 Maret 2022, sebuah Tu-141 jatuh di depan kampus mahasiswa di Zagreb, 550 km dari Ukraina.

Angkatan Udara Ukraina mengatakan, drone itu bukan milik mereka. Namun Presiden Kroasia, Zoran Milanović mengatakan jelas bahwa drone itu datang dari arah Ukraina, memasuki Kroasia setelah terbang di atas Hungaria.

Pada tanggal 15 Maret, sebuah sumber rahasia yang dekat dengan Kementrian Pertahanan Kroasia dikutip di majalah berita Kroasia Nacional mengatakan bahwa penyelidikan telah menyimpulkan benda itu sebagai pesawat tak berawak milik Angkatan Bersenjata Ukraina.

Drone tersebut membawa bom yang dimaksudkan untuk menyerang posisi Rusia, tetapi pesawat tak berawak itu keluar jalur dan jatuh setelah kehabisan bahan bakar.

Mengenai sejarahnya, Tu-141 Strizh dirancang oleh biro desain Tupolev untuk memenuhi kebutuhan militer Uni Soviet.

Tu-141 adalah lanjutan dari Tupolev Tu-123 dan merupakan drone pengintai jarak menengah yang relatif besar.

Dirancang untuk melakukan misi pengintaian beberapa kilometer di belakang garis depan musuh, terbang dengan kecepatan transsonik.

Drone dapat membawa berbagai muatan, termasuk kamera film, pencitra inframerah, pencitra EO, dan radar pencitraan.

Drone sukses melakukan penerbangan perdananya pada tahun 1974 dan mulai berdinas tahun 1979. Dilaporkan hanya 142 unit Tu-141 yang dibuat.

Seluruh Tu-141 dipensiunkan dari Uni Soviet tahun 1989. Rusia juga tak lagi mengoperasikannya, namun militer Ukriana mengaktifkan lagi Tu-141 miliknya tahun 2014 untuk digunakan dalam perang di Donbas.

Untuk spesifikasinya, Tu-141 memiliki panjang 14,33 m, rentang sayap 3,88 m, tinggi 2,44 m dengan berat kotor mencapai 6.215 kg.

Sebagai penggeraknya satu mesin Tumansky KR-17A dengan daya dorong 19,6 kN.

Kecepatan maksimumnya 1.100 km/jam, ketinggian terbang hingga 6.000 m dan jangkaun operasi 1.000 km.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *