Jenderal Rusia ungkapkan pujian terhadap rudal Kinzhal dan Su-57 di Ukraina

KinzhalREUTERS
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rudal Kinzhal membuktikan dirinya dengan sangat baik selama operasi militer khusus di Ukraina. Ulasan senjata hipersonik terbaru ini disampaikan oleh Komandan Lapangan Wilayah Operasi Militer Khusus, Jenderal Sergei Surovikin.

“Rudal udara ke darat supersonik Kh-47M2 Kinzhal terbaru telah membuktikan kemampuannya untuk mengenai sasaran. Tidak ada sistem pertahanan udara musuh yang dapat menahan senjata ini,” ungkap Jenderal Surovikin.

Ditambahkan pula bahwa rudal balistik hipersonik yang diluncurkan dari udara ini menunjukkan akurasi tertinggi, jauh lebih baik daripada Iskander-M yang dikerahkan di darat.

Tercatat, pada 18 Maret 2022, sistem rudal hipersonik Kinzhal dalam aksi tempur pertamanya menghancurkan penyimpanan besar rudal bawah tanah dan amunisi penerbangan Angkatan Bersenjata Ukraina di Desa Delyatyn, wilayah Ivano-Frankivsk.

Gudang senjata yang dibangun pada masa Soviet ini merupakan salah satu pangkalan penyimpanan senjata nuklir dengan stabilitas tinggi, terdiri dari dua lantai, dan terletak 150 m di bawah tanah. Namun, berton-ton beton, baja, dan tanah gagal melindungi pangkalan dari rudal Kinzhal.

Menurut pengumuman itu, sistem rudal Kinzhal memiliki jangkauan hingga 2.000 km dan membawa hulu ledak seberat 500 kg, proyektil dapat berakselerasi hingga 10 Mach.

Selama ini rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal diintegrasikan pada pembom strategis seperti Tu-22M3, Tu-95MS, dan Tu-160.

Selain itu, satu unit Kh-47M2 Kinzhal bisa digotong jet berbadan bongsor MiG-31. Kini, versi mini disiapkan untuk melengkapi jet siluman Su-57 juga sedang dikembangkan.

Selain terhadap Kh-47M2 Kinzhal, Jenderal Surovikin juga menyampaikan pujiannya terhadap jet tempur gen-5 Rusia Su-57 yang dijuluki Felon oleh NATO ini.

“Untuk kualitas penggunaan dalam pertempuran, saya terutama ingin memilih pesawat multi-peran generasi kelima Su-57. Dengan berbagai senjata, di setiap jenis penerbangan, ia menyelesaikan tugas yang sama secara bersamaan. menyerang target di udara dan di darat,” kata Jenderal Surovikin.

Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada bukti nyata Rusia mengirimkan jet tempur Su-57 untuk berpartisipasi dalam operasi tempur dalam rangka operasi militer khusus di Ukraina.

Meskipun ada beberapa foto Su-57 lepas landas, para ahli percaya bahwa jet tempur ini hanya terbang di tepi zona perang untuk tujuan propaganda, tulis situs Military Cognizance.

Pasalnya, saat ini Angkatan Udara Rusia baru menerima 5-6 jet tempur versi produksi Su-57, dan semuanya dilaporkan belum mencapai kondisi kesiapan tempur penuh.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *