AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Satu hari sebelum Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi mendarat di Bandara Songshan, Taipei pada Selasa malam, AS masih menyatakan bahwa kunjungan Pelosi ke Taiwan bersifat tentatif.
Gedung Putih juga seperti mengambil posisi tidak tahu secara mendalam apakah Pelosi benar-benar akan mengunjungi Taipei atau tidak.
Baru setelah Ketua DPR AS dari Partai Demokrat itu mendarat dengan pesawat kenegaraan Boeing 737 AS, Gedung Putih menyatakan bahwa Pelosi punya hak untuk mengunjungi Taiwan sebagaimana arah politik Washington.
Pemerintah AS melalui Koordinator Strategis Komunikasi Dewan Keamanan Nasional John Kirby menyatakan, kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan aman dan terlindungi.
Hal itu disampaikan Kirby kepada wartawan saat jumpa pers pada hari Selasa.
Dikatakan, Amerika Serikat tidak melihat alasan untuk eskalasi ketegangan dengan China sehubungan dengan kunjungan Pelosi ke Taiwan.
“Tidak ada alasan bagi Beijing untuk mengubah kunjungan potensial, konsisten dengan kebijakan lama AS, menjadi semacam krisis atau konflik, atau menggunakannya sebagai dalih untuk meningkatkan aktivitas militer agresif di atau sekitar Selat Taiwan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Pelosi memiliki semua hak untuk melakukan kunjungan ini, yang konsisten dengan kebijakan AS.
Sementara itu, sebelum kunjungan Pelosi ke Taiwan, AS sudah mengerahkan kapal induk nuklirnya dan gugus tugas kapal perang lainnya ke area rantai pulau pertama.
USS Ronald Reagan (CVN-76) berada di dekat Filipina. Sementara grup penyerang amfibi USS America (LHA-6) dan USS Tripoli (LHA-7) berada di antara Taiwan dan Jepang.
Meski demikian, Gedung Putih menyatakan bahwa pengerahan kapal induk ke wilayah itu merupakan hal rutin.
-Poetra-