M1978 Koksan, sistem artileri medan 170 mm asal Korea Utara yang telah battle proven

M-1978 KoksanIstimewa
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sedikit di antara negara yang mampu mengembangkan sistem senjata artileri medan jenis self-propelled howitzer atau SPH-nya sendiri adalah Korea Utara.

Namun sangat sedikit informasi yang tersedia karena sifat kerahasiaan pemerintah Korea Utara yang tinggi. Bahkan namanya pun tak diketahui.

Boeing_contoh2

Pihak intelijen Barat menyebutnya sebagai M-1978 Koksan, karena baru diketahui keberadaannya tahun 1978 di kota Koksan, Korea Utara.

Militer Korea Utara mensyaratkan sistem M-1978 ini harus mampu mencapai kota Seoul, Korea Selatan bila ditembakkan dari utara zona demiliterisasi.

M-1978 dikembangkan dan diproduksi oleh Biro Industri Mesin Kedua, Menurut Jane’s, kendaraannya pengusung meriamnya didasarkan pada sasis tank Tipe 59 buatan China (salinan dari T-54A Uni Soviet).

Sementara meriamnya berada di dudukan terbuka tanpa kubah (turet). Tak diketahui meriam besar ini dikembangkan menggunakan basis apa, karena kalibernya tak lazim yakni 170 mm. Umumnya Blok Timur 152 mm dan Blok Barat 155 mm.

Untuk mengoperasikannya dibutuhkan empat awak dan empat personel pendukung yang menyertai dengan kendaraan pembawa amunisi.

M-1978 memiliki bobot 40 ton yang digerakkan mesin diesel V-54 berdaya 520 hp. Kecepatan maksimumnya 40 km/jam dengan jangkauan operasi 300 km.

Meriam M-1978 Koksan dapat menembakkan proyektil peluru kimia berdaya ledak tinggi. Jarak tembak maksimum 40 km, dengan proyektil bantuan roket mencapai 60 km.

Ada dua varian utama yang dikembangkan, generasi pertama disebut sebagai M-1978 Koksan dan versi upgrade dijuluki M-1989 Koksan (muncul tahun 1989).

Perbedaan utama antara M-1978 dengan M-1989 adalah sasis yang diperpanjang, memungkinkan M-1989 dapat membawa munisi lebih banyak (12 butir).

Keberadaan M-1978 Koksan pertama kali terlihat di depan umum, saat diikutkan dalam parade militer tahun 1985 di ibu kota Pyongyang, Korea Utara.

Selain digunakan oleh militer Korea Utara, M-1978 digunakan militer Iran yang telah mendapatkan cap battle proven, digunakan dalam perang melawan tetangganya Irak.

Sebuah M-1978 Iran berhasil ditangkap pasukan Irak yang kemudian dipajang di kampus Universitas Anbar, Irak.

Pada tahun 2008, M-1978 yang berada di kampus Anbar tersebut tersebut disita oleh pasukan Marinir AS (USMC).

Didapati, kanon M-1978 Koksan Anbar ini tak lagi menggunakan meriam 170 mm, namun telah dimodifikasi menggunakan meriam lebih besar lagi yakni jenis S-23 kaliber 180 mm.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *