AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Amerika Serikat telah memperluas bantuan persenjataan kepada Ukraina. Yang terbaru adalah paket senilai 800 juta USD, mencakup beragam sistem persenjataan.
Hal tersebut dikatakan oleh Presiden AS Joe Biden usai pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 13 April.
“Paket bantuan baru ini akan berisi banyak sistem senjata yang sangat efektif yang telah kami sediakan dan kemampuan baru yang disesuaikan dengan serangan yang lebih luas yang kami harapkan akan diluncurkan Rusia di Ukraina timur,” kata Biden.
Sementara itu Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan, sejumlah bantuan peralatan militer yang disebutkan Biden antara lain 18 howitzer 155 mm dan 40.000 peluru artileri, sejumlah kapal pertahanan pantai tak berawak dari stok angkatan laut, 10 radar kontra artileri AN/TPQ-36, dua sistem pengawasan udara AN/MPQ-64 Sentinel, 500 rudal Javelin dan sistem anti-armor lainnya, 300 drone Switchblade, 200 pengangkut personel lapis baja M113, 100 kendaraan beroda serbaguna mobilitas tinggi lapis baja, dan 11 helikopter Mi-17 yang sebelumnya digunakan di Afghanistan.
Bantuan lainnya termasuk pelindung tubuh, optik dan laser range finder, bahan peledak, dan peralatan untuk melindungi pasukan dari serangan kimia, biologi dan nuklir.
Kirby menambahkan, sejumlah kecil pasukan Ukraina akan meninggalkan negaranya untuk sementara guna mengikuti pelatihan singkat dari instruktur militer AS.
Pengumuman Gedung Putih tentang bantuan baru untuk Ukraina datang ketika Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks mengadakan pertemuan dengan para CEO pertahanan untuk membahas dampak industri pada produksi senjata yang sedang berlangsung untuk Ukraina.
Diskusi tersebut diikuti oleh Lockheed Martin, Boeing, L3Harris, Raytheon, BAE Systems, Huntington Ingalls, General Dynamics, Northrop Grumman, dan lainnya.
-Poetra-