Ini dia, jajaran drone tempur andalan militer Rusia

Drone Tempur Andalan Rusia
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Boleh dibilang Rusia terlambat dalam pengembangan drone intai dibandingkan negara lain seperti Israel, Amerika Serikat, dan China. Namun demikian, Moskow kini mulai berusaha menyusul secepatnya.

Bahkan sebelum mengembangkan dronenya sendiri, militer Rusia sempat mengandalkan drone asal Israel yakni Searcher II buatan IAI (Israel Aerospace Industries).

Boeing_contoh2

Drone Searcher ll mulai diterima Militer Rusia sejak April 2009. Lalu pada 2010 Rusia mulai mendapatkan lisensi untuk memproduksi Searcher ll yang kemudian dinamai sebagai Forpost-M.

Pembelian alutsista asing dari negara luar oleh pemerintah Rusia memang suatu hal yang tak biasa. Namun ini jalan pintas terbaik sebelum drone buatan lokal tersedia.

Selanjutnya Kementerian Pertahanan Rusia mulai mengadakan tender untuk pengembangan drone intai bersenjata  yang melibatkan perusahaan kedirgantaraan lokal pada 2011.

Secara simultan proyek ini menggarap drone kelas MALE (Medium-Altitude, Long-Endurance) kelas HALE (High Altitude, Long Endurance) dan drone tempur siluman sekaligus.

Berikut paparan singkat yang diolah Redaksi AR dari berbagai sumber:

Kronshtadt Orion

Untuk bersaing dengan keluarga drone Predator/Reaper dari Amerika Serikat, Rusia melalui perusahaan Kronshtadt menggarap drone MALE yang diberi nama Orion.

Pengembangan Orion dimulai tahun 2011 dan sukses melakukan penerbangan perdananya pada Mei 2016.

Untuk menguji kesaktiannya, menurut Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, pada 2019 Orion dikirim ke Suriah untuk menjalankan misi tempurnya.

Selanjutnya tahun 2020, Kementerian Pertahanan Rusia telah menerima satu batch drone Orion untuk operasi uji coba.

Drone ini kemudian dilibatkan dalam latihan militer skala besar Rusia-Belarusia, Zapad pada September 2021.

Drone Orion
Roni Sontani/AR

Untuk karakteristiknya, Orion memiliki panjang 8 m, tinggi 2 m, dan rentang sayap 16 m. Penggeraknya mesin turboprop Saturn 36MT berdaya 100 hp.

Drone memiliki kecepatan maksimum 200 km/jam, ketinggan terbang hingga 8.000 m, dan daya tahan di udara selama 24 jam.

Muatan senjatanya mencapai 200 kg dengan pilihan bom KAB-50 dan amunisi berpemandu UPAB-50S seberat 50 kg serta rudal UPAB-50S.

Kronshtadt Sirius

Pada 24 Agustus 2021, dilaporkan Kementerian Pertahanan Rusia dan Kronshtadt telah menandatangani kesepakatan untuk pengadaan drone MALE baru Inokhodets-RU yang juga dikenal sebagai Sirius.

Tak disebutkan jumlah pasti drone Sirius yang dipesan, namun disebutkan batch pertama akan mulai dikirimkan tahun 2023 mendatang.

Secara fisik Sirius lebih besar dibandingkan Orion dan bermesin turboprop ganda. Drone ini berdimensi panjang 9 m, rentang sayap 30 m, tinggi 3,3 m, dan muatan senjata hingga 450 kg.

Kecepatan maksimumnya 295 km/jam dan terbang hingga ketinggian 12.000 m serta berdaya tahan di udara sekitar 40 jam.

Sebuah mock-up ukuran penuh Sirius dipresentasikan untuk pertama kalinya pada pemeran kedirgantaraan internasional MAKS-2019 yang diadakan di Bandara Internasional Zhukovsky dekat Moskow, Rusia.

Simonov Altius-U

OKB Simonov Design Bureau dari Kazan dipercaya Kementerian Pertahanan Rusia untuk merancang pesawat tanpa awak kelas berat (heavy unmanned aerial vehicle) dari jenis HALE.

Pengembangaanya terbilang cukup lama (dari 2011), hingga akhirnya prototipe Altius-U (yang ke-4) sukses melakukan penerbangan debutnya pada 20 Agustus 2019.

Altius-U memiliki panjang badan 11 m dan rentang sayap kurang lebih 28 meter dengan MTOW hingga 6 ton.

Sebagai tenaga penggeraknya adalah sepasang mesin diesel irit bahan bakar RED A03/V12  masing-masing berdaya 500 hp.

Drone ini dapat melaju dengan kecepatan jelajah hingga 250 km/jam. Ketinggian terbang mencapai 12.000 m. Sementara jangkauan operasinya sejauh 10.000 km atau durasi terbang sekitar 24 jam penuh.

Altius-U dikabarkan dapat membawa muatan pengintaian hingga dua ton, terdiri dari peralatan optik dan sensor serta synthetic-aperture ground-surveilance radar.

Varian bersenjata Altius-U digadang memiliki kemampuan dua kali lipat dibandingkan drone Kronshtadt Orion.

Sukhoi S-70 Okhotnik-B

Proyek S-70 Okhotnik-B (Hunter) mulai dikembangkan sejak 2011. Saat itu Sukhoi dipilih oleh Kementerian Pertahanan Rusia untuk memimpin program pengintaian tak berawak dan drone serang kelas berat pengganti MiG Skat.

S-70 berhasil melakukan penerbangan pertamanya pada 3 Agustus 2019 dan ditargetkan akan dikirim ke angkatan bersenjata Rusia pada 2024.

S-70 didukung oleh mesin turbojet AL-31 yang mampu melesatkannya dengan kecepatan 1.000 km/jam dan mencapai jangkauan maksimum 6.000 km.

Su-57 dan Okhotnik
MoiD/TASS

Dengan berat tinggal landas maksimum 20 ton, Okhotnik-B secara signifikan lebih besar daripada kompetitornya dari Barat seperti Dassault nEUROn, BAE Taranis, dan Northrop Grumman X-47B.

Sebagai drone serang, S-70 memiliki dua ruang senjata internal untuk menampung hingga 2.000 kg amunisi terpandu termasuk bom dan rudal udara ke permukaan.

Dalam misinya, S-70 dapat beroperasi secara mandiri, berkelompok dengan sesama S-70 lainnya atau bergerak bersama jet tempur generasi ke-5 Su-57.

Kronstadt Grom

Selain merancang drone intai serang Orion dan Sirius, perusahaan Kronstadt juga melansir jet serang siluman tak berawak Grom (Thunder).

Grom adalah jenis pesawat loyal wingman kedua yang dikembangkan oleh Rusia setelah S-70 Okhotnik-B besutan Sukhoi.

Grom diperkenalkan pertama kali di Forum Militer dan Teknis Internasional ARMY-2020 di Taman Patriot dekat Moskow.

Kecepatan terbang Grom sekitar 1.000 km/jam dengan ketinggian terbang maksimum hingga 12.000 m dan radius tempur 700 km.

Drone Grome loyal wingman
Kronstadt Group

Muatan bawaannya mencapai 2.000 kg dengan pilihan persenjataan berupa bom pintar dan rudal udara ke darat seperti KAB-500, MAM-L, KAB-250-LG-E, dan Izdelie 85.

Grom mampu melakukan misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR), serangan, serta peperangan elektronik baik beroperasi sendiri ataupun dalam gerombolan otonom berjaringan.

Grom akan beroperasi dalam satu koneksi dengan pesawat tempur Su-35 dan jet siluman Su-57 untuk menerobos sistem pertahanan udara musuh dan menghancurkannya.

RBS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *