AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kiev telah mendesak Washington untuk menempatkan sistem rudal Patriot di Ukraina, bukan di Polandia. Ukraina juga meminta agar segera dimasukkan menjadi anggota NATO.
Sejauh ini, AS telah banyak mengirimkan bantuan militer ke Ukraina termasuk bantuan senilai 125 juta USD yang dikucurkan oleh pemerintahan Joe Biden dalam bentuk kapal patroli, radar kontra-artileri, dan satelit intelijen.
Andriy Yermak, Kepala Staf Pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan, permohonan untuk penempatan sistem Patriot di Ukraina adalah untuk ‘membela Barat’ melawan Rusia.
“Ukraina sedang melawan Rusia, tidak hanya untuk kami, tetapi untuk Barat,” kata Yermak kepada majalah Time.
Ia menyatakan, seharusnya AS tidak menempatkan rudal Patriot di Polandia, melainkan di Ukraina.
Zelensky sendiri baru-baru ini mendesak NATO untuk mempercepat akses Ukraina ke blok pertahanan tersebut.
“NATO adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri perang di Donbass,” kata Zelensky.
Sementara itu, aturan keanggotaan NATO menyebutkan, suatu negara tidak akan diizinkan masuk menjadi anggota NATO selama negara itu masih mengalami konflik sipil atau sengketa teritorial eksternal sampai sengketa tersebut diselesaikan.
AS telah merencanakan untuk menempatkan penyebaran dua baterai sistem rudal Patriot di Polandia pada 2022.
Polandia membeli sistem Patriot seharga 4,75 miliar USD. Kesepakatan tersebut dicapai pada 2018 setelah bertahun-tahun mengalami penundaan.
Pembelian sistem itu sempat mencuatkan skandal politik kecil setelah laporan menyebut bahwa Warsawa membayar lebih mahal rudal Patriot daripada yang dimiliki oleh Rumania.
Poetra M