Kagumi Bayraktar TB2, Inggris akan kembangkan drone intai serang

Bayraktar TB2Baykar Makina

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Inggris mengagumi kontribusi drone intai serang, Bayraktar Tactical Block 2 (TB2) buatan Turki, pada kemenangan Azerbaijan dalam perang enam minggu melawan Armenia di Nagorno-Karabakh.

Belajar dari pengalaman itu, Inggris berencana untuk mengembangkan atau mengakuisisi drone kelas MALE (medium-altitude, long-endurance) serupa.

Media Inggris menulis, London berencana untuk mengaplikasikan pengalaman penggunaan peralatan militer buatan Turki dan juga Israel oleh Azerbaijan.

“Pertama-tama, kita berbicara tentang pengalaman menggunakan drone pengintai dan penyerang yang telah dipersenjatai oleh tentara Azerbaijan dalam beberapa tahun terakhir,” tulis The Guardian mengutip pernyataan pejabat Kementerian Pertahanan Inggris.

Disebutkan, Tentara Kerajaan Inggris perlu memperoleh wahana penyerang tak berawak yang dapat digunakan di area peperangan tertentu, termasuk untuk tujuan anti-teroris dan partisipasi pasukan Inggris dalam operasi militer.

Anggaran untuk proyek ini akan dialokasikan pada 2021 untuk kerangka proyek lima tahun ke depan bagi militer Inggris Raya.

“Kami akan fokus untuk mendapatkan UAV pengintai dan penyerang dengan jangkauan 150-200 km. Drone semacam ini tentunya murah dalam hal pemeliharaan, tetapi pada saat yang sama memiliki efektivitas tempur yang tinggi,” jelas kementerian pertahanan.

The Guardian menulis, Bayraktar TB2 buatan Baykar Makina dijual dengan harga 1-2 juta dolar AS (USD). Hal ini jauh lebih murah daripada menyewa 20 juta USD per drone yang dibayarkan oleh militer Inggris untuk 16 drone Protector buatan General Atomics dari AS.

Drone Bayraktar TB2 memiliki jangkauan operasi yang jauh lebih pendek, 150 km, tetapi mampu berkeliaran di udara hingga 24 jam.

Drone TB2 Turki telah dengan cepat mengubah keseimbangan militer di wilayah tersebut, dan telah banyak digunakan dalam serangan terhadap oposisi Kurdi baik di dalam maupun di luar negara dan di Libia dalam perang saudara di negara tersebut.

Menhan Inggris akui kehebatan Bayraktar TB2

Sebelumnya pada 11 Desember lalu, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengakui, drone atau pesawat tanpa awak Bayraktar TB2 merupakan ancaman yang nyata bagi musuh.

Hal itu diungkapkan Wallace dalam webinar yang digelar oleh lembaga think tank asal Inggris, the Royal United Services Institute for Defense and Security Studies (RUSI).

Wallace mengatakan, Bayraktar TB2 terbukti ampuh menghancurkan kendaraan lapis baja, bahkan sistem pertahanan udara di Suriah, Libia, dan beberapa tempat lain.

Drone ini, kata Wallace, lahir dari inovasi Turki.

“(Awalnya) Turki dilarang mendapat akses ke program asing yang sangat bagus. Mereka kemudian melakukan apa yang dulu kami (Inggris) lakukan dengan sangat baik. Mereka berinovasi,” ujar Wallace.

Wallace menambahkan, Bayraktar TB2 memiliki kemampuan menghadirkan tantangan yang nyata bagi musuh.

“TB2 dan senjata yang menyertainya menggabungkan kemampuan teknis dengan keterjangkauan. Itu berarti komandan mereka (Turki) dapat mengesampingkan kekurangannya namun tetap menghadirkan tantangan nyata bagi musuh,” ujar Wallace seperti diberitakan oleh Anadolu Agency.

Sementara itu, sejumlah negara turut menyatakan minatnya untuk membeli Bayraktar TB2 dari Turki. Di antaranya adalah Ukraina dan Serbia yang berencana memborong drone Turki ini.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *