AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Indonesia dan Ukraina telah menandatanganai nota pengadaan sistem rudal pertahanan pantai RK-30MC Neptune buatan KB Luch. Diberitakan oleh UkrMilitary pada 24 Desember 2020, Indonesia merupakan pembeli pertama sistem senjata ini di luar Ukraina.
RK-30MC Neptune menggunakan rudal jelajah terbaru P-360 dengan jangkauannya hingga 300 km. Rudal ini dirancang untuk menghancurkan kapal musuh dengan bobot hingga 5.000 ton. Sistem dikembangkan dari basis rudal Soviet Kh-35.
Melihat daya jangkaunya dan sifatnya yang mobile, apakah rudal ini akan ditempatkan di Natuna?
Selain kesepakatan mengenai pengadaan rudal Neptune, juga dijajaki pengadaan radar dan rudal untuk pesawat dalam waktu dekat.
Baca Juga: Militer Ukraina berniat membeli sistem pertahanan pantai RK-360MC Neptune
Perwakilan perusahaan dari Ukraina menyebut, militer Indonesia memuji radar 90K6E Iskra. Radar 3D seluler dengan pemancar transistor ini dirancang dapat mendeteksi target yang terbang di ketinggian rendah, sedang, dan tinggi.
Terakhir, Indonesia tertarik untuk pengadaan rudal R-27 produksi Artem State Joint-Stock Company.
Dikatakan, militer Indonesia sebenarnya sudah tidak asing dengan rudal ini. Hanya saja jumlahnya yang sedkit.
Badan Pengawasan Ekspor Negara Ukraina menyebut, dari tahun 2010 hingga 2018, Indonesia hanya mengakuisisi lima rudal tersebut.
Roni Sontani
jika jumlah rudal ukraina yg dibeli indonesia jumlahnya terbatas sementara rudal cina yg akan dipakai mengajar indonesia tak terbatas ,karena cina bisa bikin sendiri, lalu apa yg kan dilakukan indonesia mengatasi keadaan seperti itu. Jalan satu satunya menghadapai kedigjayaan cina adalah berlaku yg sama dengan membuat rudal penangkis buatan sendiri. Katanya di medsos indonesia sudah bisa mengembangkan rhan 1000, yg artinya jangkiannya 1000 km, untuk apa indonesia membual terus ???? ini masalah hankam terkait ancaman negara lain yg luar biasa bukan ancaman hama tikus braw
Wkwkwkwkwk…katanya medsos kita sudah punya S-500 bro
RHAN baru sebatas motor penggerak/roket nya saja.
system Pertahanan membutuhkan Radar –> radar memberikan data kepada roket –> guidance mengarahkan roket –> rudal.
guidance banyak jenis, dari ins – gps – radar homing dll.
semua elektronik dan microchip (semikonduktor + prosesor)..diakui kita ga mampu.