AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Darat Turki telah menerima 26 kendaraan tempur penghancur tank generasi baru, KAPLAN, buatan pabrik FNSS Turki. Pengiriman kendaraan ini disertai dengan rudal anti-tank jarak menengah, OMTAS, buatan industri dalam negeri Roketsan.
Kepala FNSS Nail Kurt mengatakan, pengiriman 26 KAPLAN berdasarkan kontrak yang telah ditandatangani antara Presidensi Industri Pertahanan Turki (SSB) dengan FNSS.
Dua unit kendaraan ini, kata Kurt kepada media seperti Airspace Review kutip dari Daily Sabah, telah dilengkapi dengan rudal OMTAS sebagai kendaraan anti-tank.
Selain KAPLAN, FNSS saat ini juga tengah mengembangkan kendaraan tempur Pars 4X4 yang juga akan dilengkapi dengan rudal OMTAS.
Uji kualifikasi kendaraan ini telah dimulai sebagai kendaraan amfibi penyerbu (AAV). Dijadwalkan, pengujian akan selesai tahun depan. Sementara produksi massal akan dimulai pada 2022 untuk 27 unit kendaraan.
Oman dan Malaysia, disebut oleh FNSS, sebagai negara yang tertarik menggunakan Pars 4X4 serta kendaraan tempur Ejder Yalçın 4X4 buatan Nurol Makina.
Sementara itu, peningkatan kemampuan kendaraan tempur Adnan diperlukan untuk mengisi kebutuhan kendaraan tempur berpenggerak 8X8 di negara-negara Asia Tenggara.

Kurt juga menyebut kerja sama FNSS dengan PT Pindad dari Indonesia dalam pengembangan tank medium KAPLAN MT atau di Indonesia disebut Tank Medium Harimau. Prototipe kendaraan ini pertama kali dikirimkan ke Indonesia pada September 2017.
Tank Medium KAPLAN MT dilengkapi dengan kubah senjata buatan CMI yang dilengkapi kanon Cockerill kaliber 105 mm High-Pressure. KAPLAN MT ditenagai mesin diesel dan transmisi otomatis. Tank ini diawaki oleh tiga orang, terdiri dari pengemudi, penembak, dan komandan.
Tank Medium Harimau yang berbobot 30 ton dapat melaju dengan kecepatan 70 km/jam dan menempuh jarak 450 km.
Bodi tank diberi lapisan baja tambahan sebagai pelindung. Sementara untuk senjata sekunder, Harimau dilengkapi senapan mesin koaksial kaliber 7,62 mm.
Roni Sontani