Hasil polling pembaca AR, Su-35 pilihan favorit untuk Skadron Udara 14

Su-35Sukhoi

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tergerak untuk mengetahui isi hati pembaca setia Airspace Review (AR), kami dari redaksi pun coba membuat polling kecil-kecilan secara spontan di akun fans page facebook Airspace Review (@angkasareview).

Polling yang diajukan adalah soal pengganti pesawat F-5E/F Tiger II TNI AU di Skadron Udara 14 Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi, Jawa Timur.

Polling dilaksanakan selama dua hari pada 12 dan 13 April 2020 mulai pukul 05.21 WIB dan berakhir di jam yang sama.

Airspace Review menyodorkan 13 pesawat tempur generasi 4 – 4,5. Terdiri dari Boeing F-15EX Advanced Eagle, Lockheed F-16 Viper, Sukhoi Su-35 Super Flanker (Flanker-E), Boeing F/A-18 ASH (Advanced Super Hornet), MiG-35 Super Fulcrum (Fulcrum-F), Saab JAS 39 Gripen, Eurofighter Typhoon, Dassault Rafale, Chengdu J-10C Vanguard, Chengdu/PAC JF-17 Thunder, Mitsubishi F-2, HAL Tejas, dan KAI F/A-50 Fighting Eagle.

Polling pesawat pengganti F-5

Pada saat artikel ini ditulis, polling sudah menjangkau 11.382 orang, terjadi 3.341 interaksi, mendapat 103 komentar, dan 16 kali dibagikan.

Dari hasil polling yang didapat, muncul angka pilihan sebagai berikut:

  1. Sukhoi Su-35 Super Flanker (101)
  2. Boeing F-15EX Advanced Eagle (78)
  3. Dassault Rafale (51)
  4. Mikoyan Gurevich MiG-35 Fulcrum-F (51)
  5. Lockheed Martin F-16V Viper (47)
  6. Saab JAS 39 Gripen (39)
  7. Chengdu J-10C (33)
  8. Boeing F/A-18 ASH (33)
  9. Mitsubishi F-2 (33)
  10. Chengdu/PAC JF-17 (27)
  11. Eurofighter Typhoon (26)
  12. KAI F/A-50 Fighting Eagle (24)
  13. LCA Tejas (23)

Terlepas dari faktor apa pun, hasil tersebut mencerminkan pilihan pembaca setia AR. Dan terlihat, tampaknya memang kebanyakan merindukan sosok Su-35 Super Flanker sebagai pengganti F-5E/F Tiger II untuk Skadron Udara 14 TNI AU.

Apakah jet tempur Su-35 memang benar-benar akan direalisasikan pembeliannya oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia? Atau Kementerian Pertahanan sudah punya pinangan yang lain? Mari kita nantikan berita-berita kejutan lainnya.

Roni Sontani

48 Replies to “Hasil polling pembaca AR, Su-35 pilihan favorit untuk Skadron Udara 14”

    1. Bukan salah corona, tapi salah karena tidak ada pendirian dan keberanian. Tidak bisakah kita seperti mesir dan turki, walaupun ditekan tapi mereka tetap pada pendiriannya karena mereka adalah negara yang benar-benar berdaulat dalam mengambil kebijakan. Istilahnya bukan negara kaleng-kaleng

  1. Kita harus lihat sejarah juga, bagaimana kedekatan kita dan bantuan Uni Soviet pada Indonesia. Mengharapkan di berikan untuk membeli F 35 adalah sebuah khyalan Indonesia bukan anggota NATO dan bukan pula Sekutu AS. Tetap yang terbaik Su 35 berikut Su 57.

  2. SU-35 Favorit 100% Indonésia tapi 200% tidak jadi dimiliki Indonesia karena takut sama negara yang kemaren tidak boleh ambil SU-35. Negara kita Negara Non blok kenapa harus takut dengan ancaman negara lain. Itu semua tergantung dengan Pak Presiden sama Menhan. Tapi apalah saya hanya rakyat biasa yang bisa melihat bangga dengan negara kita yang bisa jadi negara besar.

  3. Saya lebih memilih pesawat tempur yang lebih dulu mengunci musuh ketimbang peralatannya semuanya Tidak berguna jika Sudah lebih dulu terkunci pesawat musuh

    1. Jan kebanyakan nonton film gan. Kasihan, keliatan banget ‘anu’ nya.

      Walaupun udah ada pemberitahuan locked alert, sebuah pesawat tidak akan langsung divonis mati. Respon awal misalnya, ada berbagai jenis teknologi pengecoh missile dimasa sekarang ini. Mulai dari penggunaan umpan panas hingga Jammer elektronik.

      Ah, satu lagi. Dewasa ini, mengunci suatu pesawat tempur itu bukan hal mudah. Diatas sana, pertempuran elektronik benar-benar merusak segalanya.

  4. Kembali ke sejarah kita di masa lampau yang telah dibangun oleh Bapak presiden pertama kita Ir. Soekarno terhadap Rusia. Yang bisa dipegang kepercayaan sampai saat ini
    Su-35 & Su-57 menjadi pilihan yang strategis untuk melawan F-35 AS yg dibeli Australia & Singapura.
    Jika pun indonesia Ingin membeli F-35 AS mungkin yang diberikan bukan teknologi F-35 melaikan F-16 hanya casing saja F-35. Ingeat satu hal Amerika tidak bodoh

    1. Wkwkwkwk
      Rata2 kalau baca artikel tentang perbandingan senjata antara AS dan Russia selalu didasarkan oleh benci tidaknya terhadap negara tsb, bukan karena emang benar2 paham permasalahn yang di bahas

      Contoh nya ini Kalau Baca komen seperti ini, lebih condong karena faktor kebencian terhadap AS, bukan karena pemahaman tentang artikel ini.
      “Kasih F 16 tapi Casing F 35” emang segampang ganti casing hp????
      Oalah neng2,, kalau struktur benda itu beda antara casing dengan body.

      1. Betul, pilihan ke Rusia karena tidak ada kesenangan dgn AS, tapi kalau pesawat saya kira masih unggul F35 lightening II karena musuh belum lihat sudah dikunci duluan mati deh atau F22 raptor yang lincah hehehe

      2. emang benar…berarti anda yang tidak memahami situasi atau sejarah…selama kita memakai F-16 Falcon, apa yg kita banggakan, gak ada…
        timor Leste lepas, sipadan, Ligitan…semua lepas…karena kita pakai produk AS
        karena negara tetangga semua di atas Indonesia, negara tetangga pembendung kita dengan alutsista yang rata2 di atas kita, kalau dari produk AS nya….semenjak kita punya Sukhoi, untuk negara Asean/australia ada yang berani ganggu wilayah Indonesia…dan bukan malah kebencian pada AS, tp masalah lain, benar…kita gak perlu takut, karena kita negara nonblok… teman sejati adalah Rusia…karena Rusia adalah sahabat Indonesia ,bukan sekutu…
        sprti Ausie,spore,Malaysia,mereka adalah negara persemakmuran…dan sekutu AS…
        berarti anda tidak mengerti tentang alutsista…cuma koment doang…
        jayalah Indonesiaku…
        NKRI harga mati….salam dari kepulauan riau

  5. Pengadaan pesawat tempur dan alutsista lainnya harus berdasarkan UU no 16 tahun 2012 (harus bisa ToT). Selama ini pespur buatan USA dan Rusia belum ada yang bisa penuhi hal tsb. Ikuti Pakistan, India, dan Brazil dalam pengadaan pespur dengan mengikutkan industri strategis di dalam negerinya. Selain itu pengadaan pespur harus berdasarkan kebutuhan kita (dgn pembatasan kita negara kepulauan, anggaran terbatas, jam operasional pespur harus yg rendah, umur ekonomis yg panjang, dll), bukan karena keinginan kita, dan harus bisa G to G.

    1. Saya setuju dengan ini, kalau memang ingin Indonesia berfikiran maju kedepan harusnya kita membeli alutsista berupa pespur harus sesuai dan melalui tot ,karena apa Indonesia bukan negara yang kekurangan sumber daya , di masa era modern seperti ini kita harus selangkah lebih maju di banding negara asean yang lain ,kita harusnya sudah bisa paling tidak membuat sendiri jet tempur meskipun itu dengan bekerja sama maupun mandiri ,paling tidak kalo negara ini sudah bisa mandiri kita tidak masalah lagi dengan embargo embargo , tapi entah pemerintah sekarang memang kurang mendukung dengan alutsista dan pertahanan negara , bukan mustahil dengan kemampuan dan sdm yang kita mikiki ,tapi yang diragukan sekarang kesiapan pemerintah mendukung dan mendanai kerjasama tersebut

    2. Saya sudah beberapa kali melihat artikel di website seperti TASS dan RT. Selama ini, belum ada pembicaraan yang menyentuh ranah kerjasama teknologi. Sebelum-sebelumnya hanya sebatas pembelian dan penyediaan sparepart. Hanya itu.

      Ada beberapa artikel yang secara langsung maupun tidak langsung, mereka menyatakan bahwa Rusia bersedia jika ada konsumen yang ingin berbincang tentang kerjasama teknologi. Secara tidak langsung, itu berarti mereka terbuka kepada setiap negara yang berminat dan memiliki kemampuan akan hal itu (ToT).

      Setelah membaca, saya berkesimpulan jika keputusan pembelian Su-35 sebelumnya tersendat karena masalah ini. Jelas bahwa negara sekelas Indonesia sangat menginginkan teknologi yang satu level dengan Su-35. Dan Rusia juga tidak ingin melepaskan teknologi Su-35 begitu saja mengingat betapa rentan nya kawasan Asia tenggara dari aksi inteligen. Bersamaan dengan itu, Rusia pun tidak melihat adanya kemampuan yang memadai oleh Indonesia. Mengingat pembicaraan tentang pembelian Su-35 masih berlangsung dikedua negara hingga kini, itu artinya Indonesia masih terus berbenah untuk meraih kelayakan atas teknologi Su-35 ini.

  6. Pesawat tempur yang dapat mengunci lawan Lebih dulu, bukan peralatan dan misilnya..yang tangguh dog fight dan jarak jauh

  7. SU 35 yang terbaik untuk indonesia, alutsista dari AS rawan embargo kita tidak leluasa menggunakannya dan kerugian yang akan kita dapat

  8. Jangan takut ancaman USA, lanjutkan beli su35 dan sekalian sama su57 nya bila perlu. Untuk TNI AD datangkan perisai S400, itupun kalau ada duitnya hehe.. saya selaku rakyat indonesia sangat mendukung bila pengadaan alutsista RI di dominasi produk Rusia,. Karena dari dulu Rusia lah yang selalu menjadi sahabat terbaik RI.

    1. saya sangat setuju dengan anda…untuk alutsista ,Rusia hebat,rudal kelas bawah aja,seperti yakhont jada andalan kita,gmn kalo yg di atsnya,…dan untuk rudal kelas menengah…gak terhitung,sprti Iskander,Brahmos dan BLA…BLA…banyak deh…
      untuk rudal,pespur,kasel,kapal perang…sangar banget…apalagi ICBM nya…satan,Bulava dan avangard,woooooow rata AS…dan satu lagi yang bikin bangga,karena Rusia adalah sahabat indonesia,siap membantu Indonesia jika diganggu sekutu AS…
      bravo RUSIA….
      bravo INDONESIAKU
      NKRI harga mati…salam dari kepri

  9. Kalau gak selalu beli keluar negeri, mungkin gak ada proyek pengadaan kali yah. coba teken MOU dengan negara yang produksi jet tempur tersebut agar bisa sekaligus di produksi dalam negeri kita.

  10. Contoh negara Turki tetep pada pendiriannya untuk tetap membeli S-400 walaupun ditentang oleh sekutunya NATO terutama Amerika, itulah Ankara yang tidak bisa didikte oleh negara lain.

    1. Kami setuju dengan memilih SU 35 . Itu yg terbaik. Dengan avionik dan radar yg bagus serta jangkauan yg lebih jauh serta mampu membawa beban snjata yg lebih berat , mampu terbang lebih tinggi, bebas embargo, insya Allah memberi efek gentar bagi negara lain. Ingat hrs komit dg perjanjian yg telah ditandatangani.

  11. Tidak mungkin Indonesia di serang atau Indonesia menyerang, narasi seolah-olah Indonesia akan diserang hanya untuk alasan membeli yang akhirnya pihak tertentu ada yang untung besar. Lebih baik yang sebanyak itu untuk mulai membangun pabrik alat-alat perang, dimulai dari sekarang tentu suatu saat akan besar, daripada membeli terus belum lagi perawatannya..

  12. Saya gak comment performance pesawat tempur product barat atau timur, apalagi comment teman teman semua sebagai netizen karena kita kawan sebangsa yang semua ingin negara kita aman dan bermartabat. Tapi saya menyikapi beliau beliau yang memang punya wewenang dan tanggung jawab untuk pengadaan alutista, terserah sebagai dan posisi apa. Musyawarahkan dengan semua yang terkait, pertimbangkan segi positif dan minusnya serta ambil keputusan secara tegas. Karena semua pekerjaan yang paling berat adalah saat mengambil keputusan. Maju dan merdeka kan Indonesia.

  13. Lebih baik bayar utang dulu, kalo udah beres utang baru belanja belanja alutsista.
    Percuma negara punya senjata canggih canggih tapi rakyatnya pada jadi ojol ,kasian deh lo

    1. Bang, dimasa normal kemarin, ada temen ane ojol gaji nya sama ane yang jabatan-nya Asisten Manager I sama gede nya. Bahkan, ada bulan-bulan dimana gaji dia lebih gede. Kalo berbanding lurus, secara real, gaji dia selalu diatas seorang Asisten Manajer yang notabene nya memiliki setengah tanggung jawab dari seorang manajer.

      Ane yakin, sebagian besar ojol di indo punya gaji diatas UMR masing-masing daerah.

  14. lebih baik su35 lah..kita serahkan ke yang ahli tapi saya sangat yakin tni juga pilih su35..kalau AS gak setuju..beda cerita..kita yang punya duit ko.balik lagi persiden kita..berani gak ambil tindakan .klo tni si saya yakin pilih su karena udh paham betul dng pesawat rusia

  15. Survei boleh menang Su-35 tapi tetap keputusan di tangan pemerintah ?

    Semoga pengadaan Su-35 tetap berlanjut dan gak seperti yang dirumorkan sebelumnya, batal. Dan ditambah medium fighter pendampingnya F-16 block 70/72 atau kalo bisa lebih baik F-35. Yang terbaik pokoknya untuk TNI AU

  16. F5 adalah pesawat kecil berbiaya operasional murah, sedangkan su-35 adalah pesawat besar dan canggih berbiaya operasional sangat mahal. Yang kita perlukan yang sebanding dengan pesawat yg digantikannya, yaitu pesawat kecil berbiaya murah, paling pas ya F-16.

    1. udah tau harga pensil/missile yg nemplok di F-16 pak?
      trus datalink system yang harus disediakan untuk mendukung F-16 harganya berapa pak?

      hehehehehe

    2. Baca artikel yang membahas tentang pembelian Bahrain atas 19 F-16 Block-70 tahun 2017 lalu. Itu adalah pengadaan paket(sudah termasuk segalanya) siap tempur senilai $2.785 milyar.

      Jika dikalkulasikan secara satuan, biaya nya sekitar 147 juta USD. Jika dibandingkan dengan Su-35 yang menurut data dari produsen maupun pembahasan penjualan-pembelian yang pernah dilakukan Rusia-China hanya sebesar 45-85 juta USD. Tentu, itu juga paket siap tempur.

      Jangan heran, diatas kertas, standarisasi barat dan timur memang sangat berbeda. Itu berujung pada harga akhir dari unit-unit yang akan dijual. Bagi negara yang tergabung dalam Joint Fighter, mereka sudah tentu tidak akan keberatan menggunakan pesawat-pesawat barat ini. Tapi bagi negara yang tidak tergabung didalamnya, biaya yang harus dikeluarkan akan sangat mahal untuk sekelas pesawat tempur medium. Jangan tanya harga satuan F-35 maupun F-22. Orang terkaya di Indonesia juga enggan membicarakan itu.

  17. Yg terbaik itu kalau sudah dibeli, baik dari usa / Rusia, kalau masih sebatas wacana mau ini itu tapi gak ada duit percuma?

  18. Kena apa NKRI musti takut di embargo kita negara yg berdaulat sepenuhnya, kita punya power untuk membeli pilihan yg tepat untuk TNI AU SU 35 dan MIG 31 kita gak bisa diatur2 ini negara kita

  19. Sedikit kilas balik sejarah militer indonesia, di era tahun 60-an, bagaimana besarnya bantuan rusia menopang bambu runcing dan kemudian kita mampu beringsut dan bergeser ke negara yang diperhitungkan di asia dengan sederetan kekuatan alat militer yg dimiliki waktu itu, kapal perang yg besar dan mematikan, pesawat pembom dan jet2 tempur yg tidak tertandingi di kawasan…..Nah.. Sekarang tawaran itu datang di waktu yg berbeda, apa lagi su-35 akan dicantolkan rudal yg mematikan rudaaal Hipersonic dan alat peciuman yg semakin tajam dapat mengendus musuh dari jarak 100-an km ,jadi saya kira dgn pertimbangan history dan kemampuan mengendus dan ketapel hipersonic dan kelincahan manuver yg hebat yg melekat pada su-35 menjadikan dia sebagai perjaka freedom yg patut di perhitungkan untuk menjaga langit biru indonesia agar tetap biru,jangan sampai jadi kelabu baru bilang seandainya tidak diembargo oleh belalang, kita mah.. Masih bisa menari2 diatas luka pandemic corona ,ya… Terlambat sudah

  20. Super Flanker yang baik karena manuver yang ampuh
    Kalau bisa tambahkan Viper dan Lighting II JSF untuk jaga wilayah kedaulatan NKRI

  21. Apa lagi kemampuan pilot2 muda indonesia (Au) sudah tidak diragukan lagi, karena su-²7 /³0 sang kakak udah akrab benar dengan driver udara kita, amiin….

  22. western fighter jets…dalam setiap gelaran tidak pernah stand alone.
    Satelit militer aktif + AWACS aktif + aktif ground radar sebagai trio datalink.
    F35 super duper mahal.
    F15 yg terbaru juga mahal dan itu belum weapon system + belum sistem pendukung diatas.

    status combat proven setiap konflik :
    1. negara lawan diembargo ekonomi duluan.
    2. pesawat lawan rendah maintenance.
    3. radar jadul.
    4. ga punya AWACS + SURVEILANCE satelit etc.

    serius mau beli produk western?
    sebiji AIM120 Itu milyaran rupiah

    1. 1. Soal Stand Alone.. di era pertempuran udara modern saat ini, ga ada jet tempur yang di gelar stand alone.. liat saja AU Rusia dan AU China, pasti menyertakan AWACS juga utk mengkoordinir Sukhoi2-nya.. dan juga memperluas jangkauan deteksi utk diinformasikan sedini mungkin kpd sukhoi2-nya.. jadi apa bedanya??

      2. Produk AS memang lebih mahal HARGA BELI-nya.. tapi LEBIH MURAH biaya operasionalnya.. coba baca info2 di media, betapa menderitanya AU India memelihara kesiapan tempur Su-30MKI (varian Su-30 tercangggih di dunia saat ini, yg kecanggihannya hanya disaingi oleh Su-30SM AU Rusia) yang jumlahnya mencapai 250 lebih itu.. menderita bro AU India memelihara kesiapan tempur 250 lebih Su-30MKI nya.. itu aja dalam kondisi India dah punya pabrik Su-30MKI di dalam negeri lohhh.. masih kayak gtu coba..

      Jadi klo loe bilang produk western mahal, emang produk Rusia ngga??

  23. Hasil pooling jadinya SU-35, wajar! Kebencian dan rasa muak responden thd hegemoni Amerika beserta sekutu dan kaki tangannya terungkapkan! Kita (baca:DPR) seharusnya sangat prihatin bhw kekuatan militer kita nasibnya ditentukan oleh negara tetangga seperti Singapura dan Australia. Mrk memang sekutu Barat dan Israel! Melalui lobi strategis mrk bersama Amerika mrk “menata” kemampuan alutsista bangsa ini. Lebih lima dekade setiap pembelian alutsista harus mendapatkan persetujuan amerika. Pada akhirnya kita harus mendapatkan alutsista usang dan ketinggalan jaman dari amerika. Jikapun diijinkan dari rusia pun, maka nyata nyata kemampuan nya jauh yg dipunyai singapur dan asutralia. Mestinya kita bisa berlepas diri dari tekanan luar tapi invicible hand mrk sudah mengakar dalam pemerintahan?, dalam DPR? Bahkan dalam UU?

  24. Sebagai negara non-blok, keputusan pembelian Su-35 tidak boleh batal. Jika sampai batal, lebih baik Indonesia mendaftar di-Commelontwealth of Nation(Persatuan negara Persemakmuran) dan lupakan tentang proklamasi 1945. Itu hanya halusinasi.

    Pembelian Su-35 juga harus didasari dengan niat murni akan kebutuhan pertahanan nasional. Bukan karena didasari atas niat untuk mengimbangi kekuatan negara lain.

    1. Gpp beli Su-35, tapi jangan banyak2..
      ntar menderita kayak AU India memelihara kesiapan operasional 250 lebih Su-30MKI mereka..
      karena memang produk Rusia jauh lebih cepat pergantian part-nya (termasuk mesin)..
      ini jelas jauh lebih boros di anggaran pemeliharaan drpd jet tempur barat..
      tapi secara politik, Rusia ga suka ngembargo senjata..

      jadi untuk Indonesia memang tetep AS dan Rusia, semua harus dirangkul.. semua harus dilarisi senjatanya..
      Su-35 di beli, tapi produk AS juga dibeli.. terserahlah produk AS itu mau F-16V, F/A-18 ASH, F-15X, F-35A/B/C.. yang jelas kedua belah pihak harus dilarisi..
      itu yang terbaik untuk Indonesia menurutku.. Ga usah anti AS/Barat secara berlebihan..
      toh ketika Tsunami Aceh, bantuan kemanusiaan dari Kapal Induk AS juga kita terima khan??

  25. Sepakat datangkan SU-35,
    Disamping kualitas pesawatnya yg mumpuni, personel2 TNI-AU sdh familier dg pesawat Sukhoi 27/30, disamping unt membuktikan bhw NKRI tdk bisa di dekte dlm pengadaan alutsista

  26. Klo beli pesawat tu jgn liat hebatnya manuver sj, tp hrs d liat smua aspek, dr biaya oprasional per jamnya brp, la klo biaya oprasional mhal nanti malah dongkrok d hanggar ga terbg², kmudian kemudahan spare partnya mudah d dapat d pasaran ngga, sdh bbrp negara pengguna sukhoi mngeluh spare part sukhoi sulit d dapat sampai india yg sekutu rusia pun d buat pusing krn bnyk pesawat sukhoinya dongkrok d hanggar krn sulit dpt spare part d pasaran n klo dpt spare partnya pun nunggu wkt 2-3 bln baru dpt dr rusia, kmudian klo ad kerusakan bisakah nyari bengkelnya yg deket, klo hrs d bw k rusia sno ya susah krn memakan wkt cukup lm paling cepet 3 buln baru bs balik k indonesia, kmudian maukah si pembuat pesawat membrikan ToTnya hingga minimal 75%, sdg rusia pelit klo membrikn ToTnya pd indonesia, krn tuk dpt ToTnya, Indonesia hrs beli dlm jumlh skaligus 2 skuadron, coba brapa duit yg hrs d kluarkn, kita hrs cermat n teliti jg bijaksana dlm pembelian pesawat tempur, jgn gegabah, kita liat untung rugi jg plus minusnya

  27. Memang sih masalah SU-35 ini sangat memusingkan para tokoh militer ..tapi kita juga APBN-nya. jika kita beli F-35, secara biaya memang agak menekakkan, namun peforma tempurnya tidak bisa diragukan,.Tapi seiring kondisi LCS dan Asean semakin memanas juga. Lantas…apa boleh buat…jika beli F-35.
    kita juga harus bercermin terhadap negara tetangga…lihat saja Malaysia yang mengeluh atas F/A-18 miliknya. yang hanya boleh digunakan untuk bertempur jika AS sudah mengizinkannya.
    Jka kita beli SU-35, siap2 saja jika kita harus mencari sparepart dari negara lain untuk armada F-16 Dan pesawat dari AS lainyya jika memang AS mengembargo RI, toh kan sekarang AS juga sedang butuh kekuatan untuk melawan China. Padahal bukannya skuadron 14 sudah mempersiapkan kedatangan sang super flanker. toh kan para pilot skadud 14 sekarang kan sudah dipinjami SU-27/30 dari skadud 11, jadi mereka pastinya tidak akan kesulitan mengoperasikan sang super flanker. jika dilihat dari segi peforma tempurnya, manuver SU-35 jelas lebih mengerikan daripada fighter barat. ditambah radar pencium aroma fighter musuh yang sangat tajam. yang berarti SU-35 dapat mengungguli fighter barat jika dalam arena yang dekat. Jadi ingat,mengunci sasaran duluan, tak akan menjamin kemenangan
    lalu jika kita beli F-35/F-16V ,meskipun dari segi avionik kedua fighter tersebut dapat mengungguli SU-35 ,pastinya kita juga akan tekena dampak lainnya…terutama politik. sadar atau tidak pasti kita akan juga campur tangan masalah LCS di bawah bayang2 AS,bukan kehendak sendiri. Toh Rusia saja Tidak terlalu responsif terhadap LCS yang didalangi China
    Kita juga kembali ke sejarah..AURI kan sudah memakai produk timur dan barat…Semuanya sudah jelas memiliki kelemahan/keunggulan masing2.Namun tetap Rusia lah yang memberikan lebih terhadap kesiagaan sayap pelindung tanah air.
    INTINYA : SU-35 tak akan memiliki keuntungan lebih jika melawan F-35 dari jarak jauh. Namun keuntungan itu akan berbalik jika kedua fighter tersebut bertempur pada jarak dekat
    SU-35 atau F-35/F16V kita serahkan kembali kepada pak Menhan.
    TETAP JAYALAH NKRI…..!!!

  28. Sy setuju beli Rafale dan SU35.
    Itu sdh mantap. Rafale hrs tot.
    Lebih murah gak ada dana beli aja gripen dan su35.
    Nah disini. Pilot pegang peran, motor mobil secanggih apapun kalo pengendaranya kurang menguasai ya kurang greget.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *