Linza, ambulans tempur terbaru dari Rusia

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tak ingin ketinggalan dengan produsen kendaraan tempur (ranpur) lainnya, industri pertahanan Rusia saat ini tengah mengembangkan ambulans lapis baja khusus medan perang.

Adalah Kamaz yang memprakarsai pembuatan ambulans berbasis kendaraan antiranjau (MRAP) dengan produksi Typhoon 4X4 untuk militer Rusia.

Ambulans tempur terbaru bernama Linza, dirancang Kamaz untuk dapat melindungi para tenaga medis yang bertugas di garis depan selama peperangan melawan teroris atau pasukan lawan.

Untuk menguji kesaktian Linza, militer Rusia mulai mengirim secara khusus ambulans tempur ini ke palagan Suriah.

Mengutip Russia Beyond, Linza telah ditempatkan di medan tempur panas di Raqqa, kota yang kini berada di bawah kendali Pasukan Demokratik Suriah (SFD), kelompok yang menentang pemerintahan Damaskus.

Pada dasarnya Linza sendiri adalah mobil lapis baja khusus untuk melakukan misi evakuasi korban luka di medan perang. 

Untuk bertahan di medan perang, bodi Linza dilapisi bahan komposit (baja plus keramik) yang mampu bertahan dari peluru senapan serbu dan senapan runduk kaliber 12,7 mm serta tumbukan serpihan cangkang artileri.

Di bawah badannya, Linza juga sanggup bertahan dari ledakan ranjau darat atau dari IED (bahan peledak improvisasi) sekira 8 kg TNT.

Yang tak kalah menarik, kendaraan tetap bisa melaju dengan kecepatan 50 km/jam di atas medan yang kasar sekalipun salah satu rodanya telah hancur.

Dalam sebuah operasi tempur lapangan, dokter bisa merawat korban yang terluka pada kompartemen utama di belakang kabin pengemudi. 

Linza-ambulance-1
Vitaly V. Kuzmin

Linza juga bisa menampung hingga empat orang dalam posisi berbaring atau enam orang jika duduk.

Tenaga medis juga bisa mengombinasikan posisi korban yang diangkut. Misalnya dua orang berbaring dan tiga orang lainnya duduk. 

Yang jelas, Linza akan memastikan perjalanan yang mulus dan akan mengantarkan korban yang terluka melewati medan yang sulit senyaman mungkin.

Kelengkapan bawaan standar Linza selain tandu dan perlengkapan medis, adalah lima kamera yang terpasang di sekeliling perimeter supaya mendapatkan pemandangan medan yang dilalui secara menyeluruh.

Ada pula ruang untuk senapan mesin yang dipasang di atap, yang dioperasikan asisten pengemudi dari layar di dalam kompartemen lapis baja.

Didgori-AMEV-Brimob-Polri
Istimewa Didgori AMEV.

Di pasar ambulans militer, setidaknya Linza akan bersaing dengan Otokar Cobra II ambulans dari Turki yang juga telah teruji perang.

Penantang lainnya datang dari negara tetangganya yakni Georgia yang melansir Didgori AMEV (armored medical evacuation vehicle). Kendaraan ini diproduksi oleh STC Delta, yang kabarnya juga kini telah dimiliki Brimob Polri.

Rangga Baswara Sawiyya

editor: ron

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *