AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan asal China, Shaanxi Baoji, tengah melakukan serangkaian tes musim dingin gyrocopter (autogyro) bernama Lie Ying (Hunting Eagle).
Diketahui, Lie Ying mulai dikembangkan sejak 2014. Wahana ini diperlihatkan pertama kali untuk umum saat mengikuti parade Hari Nasional China ke-70 pada 1 Oktober 2019. .Sederet Lie Ying tampak diusung di atas bak truk.
Diwartakan oleh Global Times pada 3 Februari lalu, varian Lie Ying yang diuji di wilayah dingin bersalju ini juga dilengkapi perangkat pendaratan baru berupa cadik pengapung (floating), sehingga bisa terbang dan mendarat dari atas air. Wahana dapat beroperasi hingga suhu minus 36 derajat celcius
Mengenai spesifikasinya, Lie Ying ditenagai mesin Rotax 914 model pusher dengan kecepatan terbang pada kisaran antara 150-180 km/jam. Ketinggian terbang maksimum Lie Ying mencapai 4.500 m (14.763 kaki).
Dengan tangki bahan bakar penuh sebanyak 70 liter, Lie Ying dapat terbang selama 4 jam atau jangakuan operasi sejauh lebih 400 km.
Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menggunakan Lie Ying sebagai wahana untuk patroli wilayah perbatasan, pengintaian, serta misi SAR.
Selain menguji Lie Ying berawak dua, dilaporkan pula Shaanxi Baoji dan PLA tengah menguji varian baru Lie Ying berawak tiga orang. Wahana ini mendapatkan mesin baru berdaya 135 ps atau lebih kuat dibandingkan versi lama yang hanya 115 ps. Muatannya juga meningkat dari 4.200 kg menjadi 4.500 kg.
Selain mengubah posisi dan desain tangki bahan bakar untuk menampung dua awak di belakang, Lie Ying baru ini juga mendapatkan bilah rotor baru sepanjang 8,8 m. Sedangkan versi lama hanya 8,4 m.
Selain sebagai wahana pengintaian dari udara, Lie Ying baru juga bisa digunakan sebagai wahana penyerbuan dari udara. Di luar senapan serbu yang dibawa ketiga awaknya, Lie Ying dibekali sepasang rudal udara ke darat.
Dilaporkan, Lie Ying baru ini akan digunakan PLA sebagai wahana patroli di wilayah Barat Daya China, yakni sepanjang perbatasan antara Tibet dengan India dan Nepal.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider