Satan-2 dan DF-5C, Dua Rudal Nuklir Rusia & China yang Paling Ditakuti AS

RS-28 SarmatYoutube

ANGKASAREVIEW.COM – Keputusan AS yang ingin keluar dari kesepakatan perjanjian nuklir, Intermediate Range Nuclear Forces Treaty (INF) mulai Oktober 2018, sebenarnya karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah begitu khawatir dengan perkembangan rudal nuklir Rusia dan China.

Rudal balistik antarbenua (ICBM) berhulu ledak nuklir dari Rusia yang dikenal sebagai SS-X-30 Satan-2  (RS-28 Sarmat) dan rudal nuklir ICBM China Dongfeng DF-5C merupakan rudal balistik yang sulit ditangkis menggunakan sistem pertahanan udara AS.

Kedua rudal berhulu ledak nuklir multi (MIRV) itu saat ini dalam tahap pengembangan akhir dan akan segera dioperasikan oleh masing-masing negara.

Demi mengantisipasi kecanggihan rudal nuklir Rusia dan China, maka AS tidak bisa tinggal diam. Salah satu caranya adalah keluar dari INF dan segera memproduksi rudal nuklir tandingan untuk selanjutnya ditempatkan di kawasan Eropa.

Kecanggihan Satan-2 sudah dibuktikan dalam uji cobanya. Pada akhir Oktober 2017 lalu, militer Rusia telah meluncurkan rudal balistik ini.

Sebagai rudal balistik yang ditujukan untuk menggertak dan menyerang AS, Satan-2 jika dimuati hulu ledak nuklir bahkan bisa mengahancurkan seluruh kawasan Texas dalam sekejap mata.

Rudal NuklirREUTERS

Sementara itu, pada awal Agustus 2017, militer China juga telah sukses melakukan uji coba peluncuran rudal balistik  DF-5C yang bisa membawa 10 hulu ledak nuklir sekaligus.

China secara langsung bisa menyerang daratan AS menggunakan rudal DF-5C dalam hitungan menit.

Tapi negara yang paling ditakuti AS dalam soal kemampuan nuklirnya sebenarnya adalah Rusia. Belum lama ini Beruang Merah bahkan meluncurkan kapal selam baru bersenjatakan rudal-rudal nuklir. Kapal inidilukiskan sebagai kapal selam paling canggih serta mematikan di dunia.

Kapal selam yang dinamai Knyaz Vladimir atau Prince Vladimir  itu  selain antiradar, bisa menyelam pada kedalaman 400 meter, juga bisa meluncurkan 20 rudal nuklir pada waktu bersamaan. Sementara rudal-rudal nuklir yang bisa dibawanya ketika sedang dalam pelayaran bisa mencapai 200 unit.

Rudal NuklirTASS

Masing-masing daya hancur rudal nuklir yang dibawa kapal selam Prince Vladimir setara 10 kalinya bom atom yang pernah dijatuhkan AS di Hiroshima pada Perang Dunia II.

Daya jelajah rudal nuklir yang dibawa Prince Vladimir bisa mencapai jarak hingga 9.300 km. Sehingga jika diluncurkan ke AS, posisi kapal selam Prince  Vladimir tidak harus di wilayah Rusia.

Demi menciptakan alat utama sistem senjata (alutsista) yang makin menggentarkan dan membuat nyali militer AS makin menciut, Prince Vladimir pada 2025 mendatang dipastikan sudah berjumlah delapan unit.

Keberadaan delapan kapal Prince Vladimir dan masing-masing membawa 200 rudal nuklir sebenarnya tidak hanya menakutkan AS tapi juga sangat membuat khawatir seluruh negara di dunia.

A Winardi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *