ANGKASAREVIEW.COM – Jika diamati ada perbedaan dalam soal senjata nuklir yang dimiliki oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Dua negara adidaya yang pernah berlomba untuk memiliki senjata nuklir itu sama-sama mempunyai senjata nuklir yang bisa diluncurkan dari silo-silo bawah tanah, pesawat pembom, kapal perang permukaan, maupun kapal selam.
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan AS, arsenal nuklir yang dimiliki Rusia jauh lebih mobil dan fleksibel karena bisa diangkut menggunakan truk khusus khusus seperti halnya rudal nuklir balistik antarbenua RS-24 Yars. Rudal nuklir yang bisa menjangkau daratan AS dalam waktu sekira setengah jam itu menjadi senjata maut yang menakutkan AS karena bisa diluncurkan dari tempat mana saja di Rusia.
Sistem pengangkutan sekaligus peluncuran rudal nuklir menggunakan kendaraan khusus kemudian juga ditiru oleh China dan Korut. Dua negara itu sudah terbukti beberapa kali sukses meluncurkan rudal balistiknya menggunakan kendaraan khusus sehingga membuat AS makin senewen. Apalagi China dan Korut juga sama-sama menargetkan AS sebagai sasaran gempuran rudal-rudal nuklirnya.
Dengan senjata nuklir bersifat mobil itu, daya gempur Rusia terhadap AS memang jauh lebih unggul jika dibandingkan kebanyakan rudal-rudal nuklir milik AS yang bersifat statis karena hanya tersimpan di silo-silo.
Misalnya saja, demi menyerang Rusia menggunakan pesawat pembom dan kapal perang bersenjata nuklir, AS akan mengalami kesulitan. Pasalnya, Rusia juga memiliki jet-jet tempur serta kapal perang yang siap melancarkan pencegatan sekaligus melakukan serangan balik.
