Ditilik dari Faktor Militer, Kekuatan Arab Saudi Berwibawa dan Patut Disegani

F-15SAChristopher McGreevy

ANGKASAREVIEW.COM – Arab Saudi saat ini tengah menjadi sorotan internasional terkait kasus hilangnya kontributor Washington Post, Jamal Khashoggi, di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Turki sejak 2 Oktober 2018. Apalagi setelah muncul pengakuan dari Arab Saudi sendiri bahwa Khashoggi telah tewas akibat dari suatu ‘perkelahian’.

Masyarakat internasional ramai-ramai mengecam karena kasus kematian Khashoggi mengancam kebebasan berpendapat. Selain itu, meninggalnya Khashoggi yang terjadi di Konsulat Jenderal juga menjadi semacam aib bagi dunia. Pasalnya, Konsulat Jenderal seharusnya berfungsi untuk melayani dan melindungi warga negaranya dan bukan malah menjadi tempat untuk lokasi  pembunuhan.

Namun demikian, meski sedang banjir kencaman, secara militer Arab Saudi tetap berwibawa dan patut disegani karena telah memiliki pasukan dan alutsista yang kuat. Dalam perkembangan terkini, Arab Saudi sedikitnya memiliki 678.000 personel militer aktif.

Sementara kekuatan udaranya memiliki kurang lebih 300 pesawat tempur. Belum lagi pesawat lainnya. Sedangkan, untuk kekuatan daratnya Arab Saudi memiliki lebih dari 1.000 tank modern buatan AS seperti tank M-1 Abrams.

Kapal-kapal perang Arab Saudi yang dipersenjatai rudal-rudal jarak jauh dan jumahnya ratusan juga,  merupakan kekuatan yang cukup berwibawa di kawasan Timur Tengah.

Demi memperkuat Angkatan Udaranya (RSAF), Arab Saudi bahkan  telah membeli sejumlah jet tempur multicanggih F-15SA produksi Boeing, AS melalui sistem pemesanan secara khusus. Sebagai jet tempur paling mematikan di antara sejumlah varian F-15, pesawat khusus pesanan Arab Saudi ini dinamai ‘’SA’’ , yang berarti Saudi Advanced.

Baca: Militer Turkmenistan Pamerkan Rantis Al Shibl 2 Buatan Arab Saudi

Sesuai perjanjiannya, Arab Saudi sudah  membeli sebanyak 84 unit F-15SA dari  AS. Pengiriman jet tempur generasi F-15 paling mutakhir itu telah dan akan dilaksanakan dari tahun 2016 hingga 2019. Penandatanganan pembelian F-15 SA itu sendiri telah dilakukan oleh AS dan Arab Saudi pada akhir Desember 2011.

Untuk mewujudkan kemampuan tempurnya, F-15SA yang dapat bertarung di segala medan dan cuaca sejumlah aplikasi canggih serba digital juga  telah diterapkan .

Sistem perang elektronik berteknologi  digital itu antara lain Digital Electronic Warfare System (DEWS) ,  sistem operasional rudal mutakhir (Common Missile Warning Syatem),radar  pencari sasaran segala cuaca AESA, sistem kokpit mutakhir (Wide Field of View /WFOV), dan penerapan teknologi stealth yang diadopsi dari F-15SE Silent Eagle.

Aplikasi itu merupakan komponen-komponen mutakhir yang membuat F-15 SA memiliki kualifikasi sebagai mesin perang yang bisa menghadapi tantangan tempur di masa depan.

Boeing sendiri sebenarnya sudah berhasil memproduksi F-15SA yang pertama pada Februari 2013 dan hingga saat ini jumlah yang diproduksi sudah mencapai ratusan unit.

Jika semua F-15SA sudah dikirim ke RSAF, kekuatan tempur AU Arab Saudi yang saat ini sedang melaksanakan kampanye militer terhadap milisi Houti di Yaman, menggempur ISIS di Suriah, dan sedang menggertak Qatar, jelas  tidak bisa diremehkan.

A Winardi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *