ANGKASAREVIEW.COM – Keluarga besar cabang olahraga dirgantara Paralayang, Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) berduka atas meninggalnya dua atlet Paralayang mereka yakni Petra Mandagi dan Glenn Mononutu. Keduanya meninggal akibat tertimpa reruntukan bangunan Hotel Roa Roa, Palu akibat gempa yang melanda Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat, (28/9/2018).
Seperti diketahui, sejumlah atlet Paralayang PB FASI tengah berada di Hotel Roa Roa. Mereka menginap di hotel tersebut dalam rangka mengikuti kejuaraan nomor Cross Country Paralayang dalam Festival Pesona Palu Mamoni 2018 selama tiga hari di Palu.
Kepastian meninggalnya Petra dan Glenn dikonfirmasi Ketua Paralayang Sulawesi Tengah, Asgaf Umar.
“Setelah keluarga melihat langsung (ayah Glenn) dan cincin Petra tertulis nama istrinya Stevi, maka dipastikan kedua jenazah adalah Glenn Mononutu dan Petra Mandagi. Keduanya adalah atlet Sulawesi Utara,” ujar Asgaf Umar sebagaimana dikutip Tribunnews, (1/10).
Sebelumnya, satu atlet Paralayang yang lain yakni Viki Mahardika asal Batu, Jawa Timur, berhasil diselamatkan tim SAR setelah bertahan enam jam di bawah reruntukan Hotel Roa Roa.
Kala itu, Viki yang menginap di lantai tujuh hotel tersebut tengah berupaya menyelamatkan diri turun melalui tangga darurat. Pada saat menuruni tangga tersebut, tiba-tiba bangunan ambruk akibat goncangan gempa bumi 7,4 Skala Richter yang juga mengakibatkan terjadinya tsunami tersebut.
Viki yang mengalami luka-luka di bagian muka kini telah kembali ke kotanya dan berkumpul dengan keluarganya.
Sementara itu, beberapa atlet paralayang lainnya yang menginap di Hotel Roa Roa belum ditemukan hingga saat ini. Mereka adalah Franki, Ardi, Dong Jin, Fahmi, dan Reza.
(RON)