Korps Marinir AS akan akuisisi 3 baterai Iron Dome dengan 1.840 rudal Tamir

Iron Dome dengan rudal TamirUS DoD
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korps Marinir AS (USMC) mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi tiga set sistem Iron Dome, yang terdiri dari 44 peluncur dan total 1,840 rudal pencegat Tamir.

Meskipun rincian keuangan pastinya tidak diungkapkan, perkiraan awal menunjukkan bahwa biaya untuk rudal Tamir saja bisa mencapai sekitar 200 juta dolar.

Boeing_contoh2

Pengumuman ini dibuat melalui pemberitahuan resmi yang menguraikan potensi perjanjian dengan Raytheon, seperti diwartakan oleh The Drive pada 25 Agustus.

Tujuan kontrak ini untuk akuisisi, integrasi, pengujian, dan penerapan sistem Medium Range Intercept Capability (MRIC).

MRIC adalah upaya kolaboratif yang dimulai pada tahun 2020 antara Rafael Advanced Defense Systems dan Raytheon untuk mengembangkan sistem Iron Dome yang disesuaikan dan memenuhi persyaratan khusus Korps Marinir AS.

Tahap awal melibatkan penyediaan hingga 80 rudal Tamir untuk mendukung penyebaran prototipe MRIC, diikuti dengan pengadaan tiga baterai MRIC.

Baterai ini nantinya akan terdiri dari 1.840 rudal Tamir, 44 peluncur Ekspedisi yang terintegrasi dengan Iron Dome Missile Firing Unit-Launch Control Electronics (LCE), dan 11 sistem mini-Battle Management and Control (mBMC).

Keputusan ini mencerminkan efektivitas sistem Iron Dome milik Rafael Advanced Defense Systems dalam mencegat dan menetralisir ancaman yang masuk, dengan perkiraan tingkat keberhasilan sekitar 90%. Hal ini menjadikannya salah satu sistem pertahanan udara paling efektif di dunia.

Saat ini, Korps Marinir memiliki prototipe sistem MRIC dengan kemampuan Komando dan Kontrol ekspedisi, menggabungkan PDS dari CAC2S, dan empat Peluncur Ekspedisi MRIC (MEL).

Masing-masing mampu menampung hingga 20 rudal pencegat Tamir sekaligus, dimuat dalam tabung individual untuk penyebaran yang efisien.

Program MRIC Korps Marinir AS ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara terhadap beragam ancaman udara, termasuk melawan rudal jelajah, dan beragam drone.

Program ini berupaya untuk membangun sistem pertahanan udara terintegrasi yang berkolaborasi dengan radar pengawasan dan aset komunikasi yang ada di wilayah operasi yang ditentukan.

Sebelumnya pada Januari 2019, dilaporkan bahwa AS memperoleh dua baterai Iron Dome dari Israel seharga 373 juta dolar. Pembelian ini mencakup dua pos komando dan radar, 12 peluncur, dan 480 rudal. Baterai pertama dikirimkan pada 30 September 2020.

Sistem Iron Dome sendiri ini dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems Israel bekerja sama dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Merupakan sistem pertahanan udara canggih yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri yang diluncurkan dari jarak hingga 70 km.

Sistem Iron Dome terdiri dari beberapa komponen, antara lain sistem radar, unit manajemen dan kendali pertempuran, serta unit penembakan rudal.

Sistem radar mendeteksi ancaman yang masuk dan melacak lintasannya, sementara unit manajemen dan kendali pertempuran menentukan respons yang tepat dan menghitung titik intersep yang optimal. Setiap baterai dapat mempertahankan area seluas hampir 60 mil persegi.

Ketika ancaman terdeteksi, sistem Iron Dome meluncurkan rudal untuk mencegatnya. Rudal ini dilengkapi dengan sistem panduan canggih yang dapat menyesuaikan lintasannya secara real-time agar intersepsi berhasil.

Senjata ini akan meledak di dekat ancaman yang datang untuk memaksimalkan dampak destruktifnya dibandingkan melakukan kontak langsung dengannya.

Intinya, rudal Tamir milik Iron Dome efektif menetralisir ancaman masuk yang diluncurkan dari jarak 4 km hingga 70 km. Rudal menggunakan sensor elektro-optik, sirip kemudi, dan hulu ledak proximity fuze.

Salah satu fitur penting dari sistem Iron Dome adalah kemampuannya membedakan antara ancaman asli dan alarm palsu.

Hal ini dicapai melalui fusi sensor yaitu data dari beberapa sensor digabungkan untuk menciptakan gambaran yang lebih akurat tentang ancaman yang datang, membantu meminimalkan alarm palsu dan mengurangi biaya keseluruhan sistem.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *