Setelah ‘Flying RPG’, Belarusia Tampilkan Robot Tempur Darat Centaur dan Bogomol UGV

Defence Blog

ANGKASAREVIEW.COM – Pertempuran masa depan makin jelas akan lebih mengandalkan robot-robot bersenjata tanpa awak atau dikendalikan manusia dari jarak jauh. Setelah ‘Flying RPG’ muncul dan dikembangkan di Belarusia, kini tetangga Rusia bernama Republik Belarus itu juga mengembangkan kendaraan darat nirawak (unmanned ground vehicle – UGV) bersenjata bernama Centaur dan Bogomol.

Lebih tepatnya, Centaur dan Bogomol mungkin bisa dijuluki UCGV karena dipersenjatai seperti halnya UCAV untuk varian bersenjata UAV.

Rencananya, kedua robot perang darat tersebut akan ditampilkan dalam pada parade militer Hari Republik, 3 Juli 2018.

UGV terbaru ini dikembangkan oleh LLC BSVT. Teknologi yang ditanamkan pada kedua robot, memungkinkan Centaur maupun Bogomol membawa sejumlah persenjataan. Kedua robot juga dilengkapi sistem navigasi dan penglihatan optoelectronic.

Pada parade nanti, Centaur akan diperlihatkan membawa senapan mesin koaksial. Sementara Bogomol dilengkapi dengan rudal antitank berpemandu swagerak (self-propelled anti-tank guided missile -SPATGM).

Centaur didesain dapat melakukan pertempuran darat dengan jarak tembak terhadap sasaran mencapai 1.000 meter. Tidak hanya sasaran darat, namun juga sasaran udara bergerak seperti UAV yang melaju  hingga kecepatan 300 km/jam. Senapan mesin yang diusung merupakan jenis senapan mesin putar empat laras GShG-7.62. Centaur dapat digunakan secara efektif sebagai garda perimeter dengan sistem patroli otomatis.

Centaur

Sementara untuk kendali jarak jauhnya dapat dioperasikan dari jarak 5.000 meter. Dengan demikian operator pun lebih aman saat melaksanakan misi tempurnya. Penggunaan sistem optoelectronic memungkinkan operator dapat melihat dengan jelas target-target sasaran maupun rintangan yang dihadapi.

Untuk Bogomol, UGV ini mampu melakukan penembakan sasaran dari jarak 4.000 km tergantung kondisi medan. Sasaran berupa tank atau kendaraan lapis baja lain yang bergerak hingga kecepatan 75 km/jam dapat dilumat. Bogomol juga dapat digunakan untuk menembak sasaran-sasaran diam seperti bangunan tembok maupun kayu.

Tidak hanya digunakan di darat, Bogomol dapat diangkut menggunakan wahana udara dan ditembakkan dari ketinggian 500 meter dengan kecepatan terbang maksimum 300 km/jam. Jarak tembak sasaran dari udara ini bisa mencapai 5.000 meter.

Bogomol

Sasaran yang akan ditembak tinggal dikunci pada garis-garis target dan sistem pemandu secara otomatis akan mengarahkan rudal pada sasarannya. Koordinat sasaran dihitung secara otomatis oleh sistem optik yang kemudian ditransmisikan oleh operator melalui gelombang radio.

Bogomol pertama kali diperlihatkan dalam bentuk model pada penyelenggaraan MILEX 217 di Minsk, Ibu kota Belarusia.

Tidak hanya Belarusia, pengembangan robot-robot perang darat sebenarnya dikembangkan juga di banyak negara lain. Estonia misalnya,  pada pameran pertahanan di London tahun 2015 telah lebih dulu menampilkan UGV yang dilengkapi senapan mesin kaliber 12,7 mm. UGV tersebut bernama THeMIS (Tracked Hybrid Modular Infantry System) buatan Milrem.

RONI SONTANI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *