Mengenal MTC-300 Matador, Rudal Jelajah Taktis Buatan Negeri Samba

JF Diori

ANGKASAREVIEW.COM – Setelah tertunda-tunda dalam pengembangan rudal jelajah asli buatan dalam negerinya, bulan Maret ini Angkatan Bersenjata Brasil mempertunjukkan purwarupa misil yang di juluki Matador. Rudal tersebut siap diuji pada pertengahan tahun 2019 mendatang.

Aslinya pogram pengembangan misil yang digarap oleh Avibras ini resmi dijalankan sejak September 2001, namun sempat tetunda karena perusahaan mengalami krisis keuangan.

Perusahaan semula menamainya sebagai AV-TM 300 (AVibrás-Tactical Missile). Belakangan proyek ini bersalin nama menjadi MTC-300 (Míssil Tático de Cruzeiro) yang berarti misil jelajah taktis. Sedangkan angka 300 menunjukkan jarak jangkauan yang bisa mecapai 300 km.

Ada perubahan mendasar pada desain MTC-300 yang baru dirilis tersebut, yakni penggunaan sepasang sayap kecil yang terlipat pada bagian atas tubuh misil, menggantikan 4 bilah sirip yang ada pada desain awal.

Selama fase awal peluncuran, MTC-300 akan didorong oleh roket berbahan bakar padat. Diikuti sayap kecil misil yang membentang setelah keluar dari tabung. Selanjutnya mesin turbojet Polaris TJ1000 yang dibuat secara lisensi oleh Avibras akan menggantikannya selama penerbangan jelajah dan meluncur dengan kecepatan 0,85 mach.

Berperan sebagai jantung MTC-300 adalah komputer pusat yang menggabungkan ring laser gyroscope yang terhubung ke perangkat navigasi GPS aktif. Tingkat akuarsinya di klaim kurang dari radius 50 meter.

Berdimensi panjang 5,4 meter dan berat 1.140 kg dengan kepala hulu ledak tunggal 200 kg atau bisa di ganti 64 butir submunisi (cluster) untuk target anti personel atau antitank.

MTC-300 sendiri dikembangkan untuk melengkapi sistem senjata ASTROS III (Artillery SaTuration ROcket System) atau dikenal juga sebagai ASTROS 2020 yang akan dipasang pada kendaraan peluncur Tectran VBT-2028 penggerak 6×6.  ASTROS 2020 didapuk menggantikan ASTROS II buatan awal 1980-an.

Istimewa
Istimewa

Seperti generasi sebelumnya, ASTROS 2020 bisa meluncurkan berbagai roket mulai dari SS-30 kaliber 127mm (32 unit) , SS-40 kaliber 180mm (16 unit) lalu SS-60, SS-80 kaliber 300mm (4 unit), dan SS-150 kaliber 450 mm (4 unit).

Pada Desember 2015, Angkatan Darat Brasil mulai menerima sembilan unit kendaraan sistem ASTROS 2020. Terdiri dari enam kendaraan peluncur misil dan tiga kendaraan komanado/pengendali tembakkan.

Kesembilan unit ini bukanlah barang baru, melainkan kendaraan lama yang di-upgrade menggunakan perangkat command & control system versi digital. Artinya, telah disisipkan teknologi seperti GPS, radio terenkripsi, komputer dan navigasi digital.

Dalam pergelaran ASTROS 2020, baterai roket artileri ini terdiri dari 13 kendaraan, enam kendaraan peluncur, enam lainya adalah truk resupply (masing-masing membawa dua rak reload dan roketnya) dan sebuah kendaraan khusus dilengkapi radar sekaligus sebagai sistem kontrol tembakan.

Army Recognition

Angkatan Bersenjata Brasil mulai menandatangani kontrak pesanan MTC-300 pada November 2012 dengan menginvestasikan dana sebesar 100 juta dolar AS termasuk biaya untuk fase pengembangan. Total anggaran proyek ini sendiri mencapai 740 juta dolar AS.

Pengiriman batch pertama MTC-300 akan dimulai tahun 2020 hingga lengkap 100 unit di tahun 2023. Rudal jelajah ini akan dibagikan untuk AD dan Marinir Brasil. Selain versi peluncuran dari daratan, MTC-300 juga akan dibuat versi yang dapat ditembakkan dari kapal perang untuk AL Brasil dan dilabeli sebagai X-300. RANGGA BASWARA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *