ANGKASAREVIEW.COM – Dua diantara tiga kontestan yang mengikuti program pengadaan pesawat tanker tak berawak berbasis kapal induk (Carrier Based Aerial Refueling System) untuk Angkatan Laut AS telah memperlihatkan desainnya.
Pertama, Boeing sudah memperlihatkan prototipenya. Yang kedua, General Atomics juga sudah menunjukkan desainnya yang di buat berbasis UAV Avenger.
Ketiga, desain dari Lockheed Martin yang benar-benar dinantikan oleh para pecinta dunia aviasi. Rasa penasaran itu kini terjawab sudah dengan rilis resmi yang dikeluarkan oleh pabrik penghasil pesawat siluman ini, Senin (26/3).
Berbeda dengan dua pesaingnya yang menerapkan kombinasi desain sayap utama dengan sirip ekor miring, drone garapan Divisi Advanced Development Programs atau yang lebih dikenal sebagai Skunk Works ini menampilkan desain sayap terbang (flying wing) berbentuk delta.
Tentunya Lockheed Martin punya pertimbangan sendiri dengan konsepnya ini. Model sayap yang menyatu dengan bodi ini memiliki desain yang sangat aerodinamis yang berujung pada efisiensi penggunaan bahan bakar. Selain itu, di bawah pangkal sayapnya bisa membawa lebih banyak bahan bakar dari pesaingnya.
Angkatan Laut AS sendiri akan menyisihkan dana sebesar 719 juta dolar AS untuk program Stingray di Tahun Anggaran 2019 nanti. Dana itu akan digunakan AL AS untuk membeli empat MQ-25A pertama pada tahun 2023 dari kontestan yang ditunjuk sebagai pemenang.
Diharapkan drone pengganti F/A-18 versi tanker ini dapat operasional dari atas dek kapal induk di tahun 2026 mendatang. RANGGA BASWARA