ANGKASAREVIEW.COM – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Djoko Sasono membuka pendidikan siswa lokal dan internasional Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug hari ini (5/3/2018). Pendidikan yang digelar STPI tersebut yakni Diklat Diploma santri lulusan Pondok Pesantren, Diklat Pemberdayaan Masyarakat dan Diklat Kerja sama Luar Negeri dengan Timor Leste.
Program diklat santri lulusan pondok pesantren ini merupakan program beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah kepada para santri terbaik yang mempunyai bakat dan keinginan untuk bekerja di bidang penerbangan.
Secara rinci diklat tesebut terdiri dari Program Studi Non Diploma Penerbang (ND PNB) yang diikuti oleh 4 orang peserta dengan pelaksanaan diklat selama 18 bulan, Pogram Studi Diploma IV Teknik Pesawat Udara (D4 TPU) yang diikuti 24 orang peserta dengan pelaksanaan diklat selama 4 tahun, dan Program Studi Diploma III Operasi Bandar Udara (D3 OBU) yang diikuti 24 orang peserta dengan pelaksanaan diklat selama 3 tahun.
“Melalui program pendidikan dalam bidang penerbangan dengan peserta dari lulusan pondok pesantren ini diharapkan kelak insan perhubungan merupakan insan yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan penuh integritas, tanggung jawab dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berlandaskan Ketuhanan dan Pancasila,” ungkap Djoko.
Pada program beasiswa ini, lanjut Joko, Pemerintah memberi kesempatan kepada santri-santri terbaik lulusan pondok pesantren yang memiliki bakat dan keinginan untuk belajar dan bekerja di bidang penerbangan nantinya.
Selain diklat kepada para santri, STPI Curug juga berikan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) bagi 100 masyarakat sekitar Curug dengan rincian Diklat Basic Security dengan peserta 100 orang, Diklat Dasar Pengelasan dengan peserta 25 orang dan Diklat Dasar Instalasi Listrik dengan peserta 25 orang.
“Diklat pemberdayaan masyarakat ini merupakan diklat pendek yang dilaksanakan dalam kurun waktu beberapa minggu, yang setelah mengikuti diklat peserta akan mendapatkan sertifikat yang dapat digunakan untuk bekerja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki,” jelas Djoko.
Lebih lanjut Djoko menjelaskan, program DPM ini merupakan upaya Pemerintah dalam memberikan keterampilan kepada warga yang tidak mampu untuk menjadi bekal mereka dalam mendapatkan pekerjaan. Sehingga, mereka dapat mempunyai peran aktif dan positif yang dapat diterima dan bermanfaat di masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Djoko juga membuka diklat kerja sama luar negeri yang dilaksanakan oleh STPI Curug dengan Pemerintah Timor Leste.
“Penghargaan sebesar-besarnya diucapkan kepada Pemerintah Timor Leste atas kepercayaannya dalam menitipkan warga negaranya untuk dapat melaksanakan beberapa program pelatihan penerbangan di Indonesia, khususnya di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia,” harap Djoko.
Ia juga berharap bahwa semoga tidak hanya untuk saat ini kerja sama dalam pendidikan dan pelatihan yang terjalin antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Timor Leste, diharapkan juga kerja sama ini dapat terjalin secara berkelanjutan di masa-masa yang akan datang.
Dalam laporan pendidikan yang dibacakan Ketua STPI Curug Capt. Novyanto Widadi, disebutkan bahwa terdapat 54 orang peserta dari Timor Leste yang mengikuti diklat kerjasama tersebut.
Baca Juga:
STPI Curug Siap Didik Taruna Dengan Kompetensi yang Dibutuhkan Jika Jalur Selatan Dibuka
Tinjau Pendidikan Pilot STPI Curug, Menhub Pakai Coverall dan Jajal Pesawat Latih
“Dalam pelaksanaan diklat kerja sama dengan pemerintah Timor Leste, kami selenggarakan 9 diklat pendek, yaitu Diklat Air Traffic Control (ATC) Training, Aeronautical Information Service (AIS), Communication Navigation Surveillance (CNS), Basic Airport Operation, Airport Electrical Course, Basic PKP-PK, Junior PKP-PK, Basic Aviation Security, dan Junior Aviation Security,” beber Capt. Novyanto.
Ia berharap diklat kerja sama luar negeri di bidang penerbangan ini dapat mempererat hubungan diplomatik antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintahan Timor Leste dalam bidang pelatihan penerbangan.
Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan Timor Leste, Inacio Froeitas Moreira yang menghadiri pembukaan rangkaian diklat bersama Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Alberto X.P.Carlos juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, secara khusus kepada Kementerian Perhubungan RI dan seluruh jajarannya.
Inacio menegaskan bahwa saat ini Timor Leste sedang giat-giatnya membangun dan membutuhkan SDM berkompeten di bidang transportasi, baik darat, laut maupun udara. “Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas kesempatan yang diberikan bagi anak-anak kami menimba ilmu di STPI Curug ini untuk nantinya bisa bekerja di bandara-bandara yang akan dibangun di Timor Leste,” luap Inacio.
Upacara pembukaan diklat ini dilanjutkan dengan beberapa penandatanganan perjanjian kerja sama. Perjanjian tersebut antara lain STPI Curug dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terkait pelaksanaan diklat bagi masyrakat terdampak pembangunan insfrastruktur yang akan dilaksanakan di STPI Curug, Pemerintah Timor Leste terkait pelaksanaan diklat di STPI Curug, PT. Yabisa Sukses Mandiri terkait pelaksanaan diklat security yang nantinya akan disalurkan sebagai tenaga keamanan di stasiun kereta api. (ERY)