ANGKASAREVIEW.COM – Tampil dalam pameran Singapore Airshow 2018 bulan Februari lalu, debut pertama SMG (submachine gun) buatan ST Kinetics ini tampil dihadapan publik sebenarnya pada hajatan yang sama tahun 2008 atau satu dasawarsa yang lalu. Pistol mitraliur garapan industri senjata Singapura ini dinamai sebagai CPW (Compact Personal Weapon).
Menyadari pasar SMG dunia yang sempit dan telah dikuasai oleh pemain papan atas seperti UZI buatan Israel Weapon Industries, Heckler & Koch MP7 Jerman dan FN P-90 dari Belgia, maka STK menyiapkan formula baru, yakni menggabungkan ketiganya dalam satu desain modular dengan aplikasi multi kaliber.
CPW bisa diubah dengan cepat dengan mengganti larasnya, bolt assembly serta magasennya. Pistol ini mengadopsi tiga macam peluru yang berbeda mulai dari kaliber 9×19 mm parabellum ala UZI atau 7×28 mm milik FN P90 serta menggunakan 4.6×30 mm peluru untuk HK MP7.
Baca Juga:
FN Herstal Tampilkan Pistol FN 509 9mm di Milipol 2017
Pistol Stechkin, Senjata Terakhir Pilot Su-25 Rusia Hadapi Militan Pemberontak
Desain CPW memiliki tata letak SMG konvensional di mana magasen ditempatkan dipegangan pistol. Magasen dibuat dari plastik transparan sehingga pengguna dapat memverifikasi tingkat amunisi yang tersisa secara visual. Magasen berisi 30 butir peluru dengan port ejeksi terletak di sisi kanan senjata. Desainnya yang ergonomis nyaman untuk digunakan petembak kanan maupun kidal.
Receiver CPW dibentuk dari paduan aluminium dan polimer yang ringan juga kuat. Panjang laras CPW versi kaliber 9 mm yakni 18 cm dengan berat total termasuk peluru 1,7 kg. Bagian atas receiver tersedia picatinny rail MIL-STD-1913 untuk menaruh red dot sight atau iron sight konvensional. Tersedia juga rel di bagian bawah depan trigger guard untuk laser sight, senter taktis dan hand grip vertical.
Mekanisme recoil mitigation yang unik pada CPW secara signifikan mengurangi hentakan. Dengan operasi pukulan balik yang tertunda (delayed blow back) bermanfaat untuk penembakan yang akurat dan terkontrol. Sistem penembakkan bisa semi otomatis (tunggal) atau otomatis penuh dengan rate of fire 1.000 putaran permenit dan jarak tembak efektif hingga 100 meter.
Sesuai namanya, dimensi CPW cukup kompak yang cocok sebagai PDW (Personal Defense Weapon). Popor (buttstock) mengadopsi model teleskopik menjadikannya bisa dibawa dan digunakan seperti pistol selain itu mudah untuk disembunyikan. Panjang saat popor ditarik 59,7 cm dan popor di dorong masuk hanya 39,3 cm saja.
Meski sudah sepuluh tahun lebih masa pengembangannya dan banyak kelebihan yang ditawarkannya, namun sampai saat ini belum tersiar kabar CPW telah mendapat order atau segera masuk jalur produksi. Sementara ini, jawara pistol mitraliur dunia masih di kuasai muka lama yakni IWI UZI, HK MP7 dan Steyr TMP. (Rangga Baswara)