Mengenang proyek jet tempur ringan Sukhoi yang dipetieskan

S-54 modelIstimewa
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Proyek ini berawal dari persyaratan Angkatan Udara Uni Soviet tahun 1990 untuk menggantikan pesawat latih jet Aero L-39 yang segera mencapai akhir masa pakainya.

Panglima AU Uni Soviet kala itu, Marsekal Udara Yefimov, mengeluarkan pernyataan tentang masalah ini pada 20 April 1990.

Boeing_contoh2

Pada 25 Juni 1990, dokumen RFP resmi pertama diterbitkan untuk program bernama Uchebno-Trenirovochnyi Samolyot (UTS).

Empat perusahaan menanggapi dengan menawarkan desain masing-masing, yakni Mikoyan MiG-AT, Yakovlev Yak-130 (Yak-UTS), Myasischev M-200, dan Sukhoi dengan S-54.

Sukhoi memutuskan untuk mengambil pendekatan yang berbeda dari pesaingnya. Yaitu, dengan mengembangkan desain jet performa tinggi yang sebenarnya lebih dekat menjadi penempur daripada pelatih.

Studi desain pertama S-54 diperlihatkan kepada publik tahun 1992. Tampilannya bak Su-27/Su-33 yang diperkecil, namun hanya mengadopsi mesin tunggal Saturn AL-31.

Selanjutnya muncul versi baru dengan badan pesawat diperbesar sekitar 25 persen dan terungkap di Farnborough Air Show 1996. Hidung pesawat lebih mancung, dapat memuat radar Phazotron Sokol yang digunakan Su-27.

Pada Juni 1997, Sukhoi memperkenalkan varian S-55 dengan awak tunggal untuk pasar ekspor dan S-56 versi latih untuk beroperasi dari atas kapal induk.

Akhir kisah S-54 harus tersisih di mana proyek jet latih untuk AU Rusia (penerus Uni Soviet) dimenangkan oleh Yak-130.

Sukhoi sendiri berusaha menawarkan versi S-55 kepada beberapa pelanggan asing potensial seperti India dan Afrika Selatan.

Namun, hal itu tak mendapatkan hasil sehingga proyek tersebut dipetieskan.

Rangga Baswara Sawiyya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *