Pesawat peringatan dini  udara dan kontrol di Asia Tenggara

G550 CAEWIstimewa
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam perang udara modern, penggunaan pesawat peringatan dini udara dan kontrol (AEW&C/airborne early warning & control) merupakan kebutuhan mutlak.

Pesawat AEW&C akan menjadi kepanjangan dari penglihatan jet tempur. Pesawat ini dapat melacak dan menemukan pesawat lawan untuk segera diburu dan dilumpuhkan.

Airbus_contoh2

Saat ini di kawasan Asia Tenggara baru dua negara yang mengoperasikan jenis pesawat ini.

Pertama adalah sang pionir Angkatan Udara Singapura (RSAF) yang mengoperasikan empat pesawat E-2C Hawkeye dari 1987-2010. Kini Hawkeye telah digantikan oleh empat G550 CAEW yang radarnya dipasok oleh Israel.

RTAF

Selanjutnya adalah Angkatan Udara Thailand (RTAF). Negeri Gajah Putih Thailand mengoperasikan dua pesawat SAAB 340 AEW&C Erieye dari Swedia sejak 2012.

RTAF menggunakan pesawat ini untuk mendukung armada jet tempur Saab Gripen C/D dan F-5TH Super Tigris.

Lalu bagaimana dengan TNI AU?

Santer dikabarkan, Indonesia sedang mencari pesawat serupa. Kandidatnya antara lain adalah Saab 2000 Erieye AEW&C, Boeing 737 AEW&C (E-7A Wedgetail), dan Airbus C295 AEW&C.

Mari kita nantikan siapa yang akan dipilih menjadi partner udara Flanker, Fighting Falcon, dan Hawk 200 milik TNI AU.

Rangga Baswara Sawiyya

3 Replies to “Pesawat peringatan dini  udara dan kontrol di Asia Tenggara”

  1. Sdh terlalu lama negara ini ngga punya alutsista mumpuni. Klo mau realistis ya c-295.. Dg radar radome spt yg pernah di tawarkan Airbus.

  2. Boeing
  3. Boeing
  4. Mending SAAB erieye.mereka ga pelit transfer teknologi,syukur dapat bonus tambahan gripen NG minimal 1 skuadron..ditempatkan di indonesia timur makin komplit armada tempur kita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *