Pentagon pilih General Electric sebagai penyedia mesin untuk F-15EX

F-15EXBoeing F-15EX dengan kapasitas muat persenjataan sangat banyak dibuat khusus atas permintaan Angkatan Udara AS (USAF). Indonesia akan menjadi negara pertama di luar AS yang memiliki pesawat ini. Foto: Boeing
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US DoD/Pentagon) telah memilih General Electric (GE) sebagai penyedia mesin F110-GE-129 untuk jet-jet tempur terbaru Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF), Boeing F-15EX.

Keputusan ini telah ditetapkan Pentagon pada 30 Juni 2020. US DoD mengucurkan anggaran sebesar 101,3 juta dolar untuk jumlah mesin yang tidak disebutkan banyaknya.

Boeing_contoh2

Pembuatan mesin akan dilaksanakan di fasilitas pabrik GE di Cincinnati, Ohio. Pengiriman mesin terakhir dijadwalkan pada 20 November 2022.

Mesin ini sebelumnya telah digunakan oleh F-15K, F-15SA, F-15SG, dan juga digunakan untuk F-15QA pesanan Qatar.

Pentagon menegaskan, kontrak pengadaan mesin untuk F-15EX merupakan bentuk akuisisi darurat dan tidak biasa.

F-15EX Advanced Eagle merupakan versi termutakhir yang diakuisisi USAF sebagai komplemen jet-jet tempur F-35A Linghtning II dan F-22 Raptor.

Jet tempur dominasi udara pengganti F-15C/D ini memiliki keunggulan karena kapasitas angkut persenjataannya yang banyak sehingga mendapat julukan juga sebagai weapons truck.

Sebutan lain untuk F-15EX adalah Strike Eagle on Steroids. Bodinya yang bongsor mampu membawa dua lusin rudal udara ke udara.

F-15EX
Boeing

Tidak hanya rudal udara ke udara, rudal udara ke permukaan darat dan lautan juga mampu dibawanya. Sehingga, F-15EX mampu melaksanakan pertempuran udara maupun serangan terhadap sasaran di bawah.

USAF telah membuat perencanaan untuk mengakuisisi sedikitnya 144 unit F-15EX yang berkursi ganda (namun bisa dioperasikan hanya oleh satu pilot) ini dan belum menyebutkan apakah varian ini akan diekspor atau tidak.

Sejauh ini varian F-15E tercanggih telah dibuat oleh Boeing untuk Qatar, yaitu F-15QA. F-15EX pun menggunakan basis F-15QA.

Hanya negara-negara sekutu kental AS saja yang diberikan hak untuk mengakuisisi F-15E. Seperti Israel (F-15I/IA), Arab Saudi (F-15S/SA), Korea Selatan (F-15K), Singapura (F-15SG), dan Qatar (F-15QA).

Roni Sontani

Catatan: tulisan telah mendapat update mengenai kursi ganda (namun bisa dioperasikan hanya oleh satu pilot). Terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *