Tak hanya main di pelosok, Susi Air kini layani penerbangan Bandung-Yogyakarta PP

Susi AirSusi Air

AIRSPACE REVIEW – Maskapai penerbangan swasta, Susi Air, kini melayani penerbangan komersial reguler dengan rute Bandung – Yogyakarta PP. Penerbangan telah dimulai pada Rabu, 2 Juli 2025.

Pendiri sekaligus pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, menyambut gembira atas beroperasinya layanan penerbangan ini karena bisa melayani kebutuhan masyarakat sekaligus menghidupkan lagi Bandara Husein Sastranegara (BDO) di Bandung dan Bandara Adisutjipto (JOG) di Yogyakarta.

Susi menilai Bandara Husein memiliki potensi yang besar karena didukung dengan fasilitas mumpuni dan lokasi yang strategis. Bandung sebagai kota yang cantik dan pusat kuliner, demikian juga Yogyakarta, dapat terhubung dengan moda udara, selain moda darat seperti bus dan kereta api.

“Untuk saya, saya pikir sangat luar biasa karena Husein kan dekat dan fasilitas itu sangat bagus, besar, kalau ditutup sayang sekali dan saya penasaran untuk mencoba dengan pesawat kecil kita,” ujarnya dalam wawancara on air di Radio PRFM 107,5.

Hadirnya penerbangan Bandung-Yogyakarta ini juga diyaniki diyakini meningkatkan sektor pariwisata di kedua kota tersebut.

Penerbangan Bandung-Yogyakarta dilayani Susi Air menggunakan pesawat Cessna Grand Caravan tiga kali dalam seminggu, yakni pada hari Senin, Rabu, dan Jumat dengan harga tiket Rp1,75 juta per penumpang.

Susi Air menawarkan kenyamanan dan keindahan pemandangan alam dari udara bagi penumpang dalam penerbangan menggunakan pesawat dengan jendela berukuran besar tersebut.

Selain penerbangan BDO – JOG PP, Susi Air yang telah melayani penerbangan Yogyakarta-Karimunjawa PP, mulai 4 Juli membuka rute penerbangan Karimunjawa-Semarang PP.

Dari Bandara Husein, Susi Air sebelumnya juga telah melayani penerbangan ke Jakarta dan Pangandaran.

Dalam unggahannya di media sosial X, Susi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menseskab, Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Bandung, Danlanud Husein Sastranegara, Danlanud Adisutjipto, EGM Bandara Husein, EGM Bandara Adisutjipto, dan pihak-pihak terkait lainnya.

“Biasa kami terbang di tempat-tempat sepi jauh dari hiruk pikuk. Terima kasih atas semua dukungannya bagi kami,” ujar Susi yang pernah menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia pada 2014-2019 ini.

Didirikan pada tahun 2004, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air) memegang Sertifikat Operator Udara AOC 135-028.

Maskapai ini memulai operasinya pada tanggal 27 Desember 2004, dengan dua pesawat yang berbasis di Medan, sebagai respons atas gempa bumi dan tsunami dahsyat yang melanda Aceh.

Awalnya, Susi Air menyediakan penerbangan carter untuk organisasi bantuan dan memberikan dukungan penting ke daerah-daerah yang dilanda bencana.

Pada tahun 2006, Susi Air telah memperluas operasinya, memperkenalkan penerbangan berjadwal di seluruh Indonesia.

Selama bertahun-tahun, maskapai ini telah tumbuh secara signifikan, memperluas jangkauannya dari Sabang di barat ke Merauke di timur, menjadikannya penghubung penting di seluruh kepulauan Indonesia.

Mengutip keterangan di lamannya, saat ini Susi Air mengoperasikan armada sebanyak 47 pesawat dari 20 pangkalan di seluruh negeri, antara lain Banda Aceh, Padang, Dabo, Jakarta, Pangandaran, Surabaya, Tarakan, Malinau, Samarinda, Banjarmasin, Masamba, Kupang, Ternate, Sorong, Manokwari, Timika, Wamena, Tanah Merah, Dekai, dan Merauke. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *