AIRSPACE REVIEW – Korps Marinir AS (USMC) telah memutuskan untuk memulai kembali pengembangan program Kapal Permukaan Tak Berawak Jarak Jauh (LRUSV) di bawah kerangka kerja yang lebih terstruktur pada tahun fiskal 2027 (FY27).
LRUSV adalah platform maritim tak berawak yang dirancang untuk misi pengintaian dan penyerangan jarak jauh.
Platform ini beroperasi secara semi-otonom, berpatroli di area tertentu, dan meluncurkan amunisi yang berkeliaran atau drone kamikaze.dan muatan lainnya terhadap target maritim.
Sistem ini terdiri dari lima subsistem utama. Pertama, Kapal Permukaan Tak Berawak (USV) terdiri dari kapal semi-otonom yang mampu meluncurkan amunisi berkeliaran.
Kedua, Sistem Amunisi Loitering yakni amunisi berpemandu presisi yang diluncurkan dari LRUSV untuk menyerang target maritim.
Ketiga, Kapal Permukaan Tak Berawak Kecil (sUSV), yakni aub-platform yang dapat dikerahkan untuk memperluas jangkauan operasi kinetik dan non-kinetik.
Keempat, Sistem Komando, Kontrol, Komunikasi, dan Komputer (C4) dan kelima Kapal Kontak yakni versi USV berawak untuk perbekalan dan dukungan.
Korps Marinir membayangkan LRUSV sebagai pengganda kekuatan dalam pengintaian maritim yang mendukung operasi penangkalan dan pengendalian laut.
Platform ini selaras dengan doktrin ‘Operasi Pesisir dalam Lingkungan yang Diperebutkan’ dan ‘Operasi Pangkalan Lanjutan Ekspedisi”, komponen utama strategi Desain Kekuatan 2030 Korps Marinir.
LRUSV ini akan meningkatkan kemampuan operasional Korps Marinir dan komandan pasukan gabungan dengan menyediakan intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) waktu nyata sambil menyerang target dengan amunisi presisi. (RBS)