AIRSPACE REVIEW – Angkatan Darat Filipina (PA) sedang dalam diskusi lanjutan dengan BrahMos Aerospace dari India untuk mengakuisisi baterai rudal berbasis pesisir antikapal BrahMos. Rencana ini menyusul Korps Marinir Filipina yang telah lebih dulu memiliki sistem rudal ini.
Negosiasi tersebut merupakan bagian dari Proyek Akuisisi Sistem Rudal Antikapal Berbasis Pantai Terpadu (ISBASMS) militer Filipina.
Ditargetkan, PA akan memperoleh sembilan baterai rudal BrahMos, yang merupakan perluasan dari Proyek Akuisisi Sistem Rudal Antikapal Berbasis Darat (LBASMS).
Sebelumnya pada bulan April 2024, Filipina menerima gelombang pertama rudal BrahMos berdasarkan kontrak senilai 375 juta dolar AS yang ditandatangani pada tahun 2022.
Sistem yang diterima meliputi rudal, peluncur bergerak yang dipasang pada kendaraan truk 6X6, dan paket Dukungan Logistik Terpadu (ILS).
Untuk diketahui, Korps Marinir Filipina merupakan pelanggan ekspor pertama sistem rudal BrahMos. Sistem tersebut saat ini dikerahkan di Resimen Pertahanan Pesisir Korps Marinir.
BrahMos merupakan rudal jelajah permukaan ke permukaan yang memiliki kecepatan 2,8 Mach (3.400 km/jam) serta jangkauan tembak hingga 500 km.
Sistem BrahMos dapat digunakan untuk penyerangan target strategis di darat maupun kapal perang permukaan.
Selain versi yang diluncurkan dari darat, rudal BrahMos memiliki varian yang diluncurkan dari pesawat, kapal perang permukaan, dan kapal selam. (RBS)
Thank you pinoy, berkat keberanian anda, semua tetangga juga ikut mborong Brahmos buat usir monster haijing dkk 😁