AIRSPACE REVIEW – India melalui perusahaan milik negara Hindustan Aeronautics Limited (HAL) akan melanjutkan rencana untuk memproduksi 12 jet tempur Su-30MKI secara lisensi di pabriknya di Nasik.
Bersamaan dengan ini HAL juga akan meningkatkan 72 Su-30MKI lainnya ke varian Super Sukhoi 30.
Peningkatan produksi ini melanjutkan kontrak senilai 1,3 miliar USD yang telah ditandatangani pada September 2023.
Dengan tambahan produksi Su-30 tersebut, Angkatan Udara India dicanangkan akan memiliki 344 jet tempur Su-30MKI dan menambah empat skadron baru pada tahun 2029-30.
Program untuk meningkatkan Su-30MKI menjadi Super Sukhoi 30 telah dibahas lebih dari satu dekade lalu, yakni sejak tahun 2010. Biaya yang diperkirakan untuk program ini 7,5 miliar USD. Salah satu program upgrade ini adalah mengganti mesin AL-31FP generasi sebelumnya dengan AL-41F1S modern.
Su-30MKI merupakan pesawat tempur multiperan yang dikembangkan Rusia bekerja sama dengan HAL untuk IAF. Pesawat ini dirancang untuk misi superioritas udara dan interdiksi mendalam.
Mesin AL-31FP saat ini menghasilkan kekuatan dorong 75,2 kN dalam mode normal dan 123 kN dengan afterburner penuh.
Sementara mesin AL-41F1S yang dilengkapi dengan vektor gaya dorong penuh memiliki kekuatan dorong 86,3 kN dan 137,3 kN dengan afterburner penuh.
Selain mesin, peningkatan besar pada Su-30MKI baru adalah mengintegrasikan radar active electronically-array (AESA) buatan India untuk meningkatkan jangkauan deteksi, akurasi, dan ketahanan terhadap gangguan.
Program ini juga mencakup avionik canggih, komputer misi, dan sistem navigasi, yang semuanya dikembangkan di dalam negeri.
Dalam hal persenjataan, India juga mengintegrasikan Su-30MKI untuk menggunakan berbagai amunisi berpemandu presisi buatan dalam negeri. (RNS)