Ukraina: Rusia menggunakan hulu ledak klaster pada rudal Kh-69, sangat berbahaya bagi infrastruktur sipil

X-69Giovanni Colla/Daniele Faccioli

AIRSPACE REVIEW – Militer Ukraina mengklaim Rusia telah menggunakan hulu ledak klaster pada sejumlah rudal Kh-69 (X-69) untuk meneror penduduk Ukraina.

Komando Angkatan Udara Angkatan Bersenjata Ukraina pada hari Jumat, 8 November 2024, menerangkan bahwa empat rudal Kh-69 Rusia telah menyerang objek-objek di wilayah Ukraina. Namun keempat rudal tersebut berhasil ditembak jatuh.

Ditambahkan bahwa setidaknya satu dari keempat rudal tersebut memiliki hulu ledak klaster atau biasa disebut sebagai bom curah.

Ukraina menduga Rusia terus memasang hulu ledak jenis ini pada rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dengan kecepatan subsonik tersebut.

Menurut catatan militer Ukraina dikutip Defense Express, pasukan Rusia pertama kali menggunakan rudal jelajah Kh-69 berhulu ledak klaster pada 19 Oktober 2024.

Diterangkan bahwa dari gambar yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa submunisi dalam hulu ledak klaster pada rudal Kh-69 berbentuk bola.

Pihak militer menghimbau warga untuk menjauhi objek tersebut, tidak menyentuhnya apabila melihatnya, dan segera melapor kepada Layanan Darurat Negara.

Data tentang jumlah submunisi dalam hulu ledak cluster rudal Kh-69 serta area penyebarannya saat ini masih belum diketahui.

Dikatakan bahwa rudal dengan hulu ledak klaster sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada infrastruktur sipil ketika rudal ini mengenainya.

Keberadaan bom curah mempersulit pekerjaan pemulihan setelah rudal tersebut mengenai sasaran. Sebab, para penjinak bom harus terlebih dahulu menemukan dan menetralisir sub-bom, dan baru setelah itu dapat melanjutkan ke tahap pekerjaan lainnya.

Rudal Kh-69 memiliki jangkauan hingga 400 km. Berat asli rudal 800 kg dan berat hulu ledaknya 310 kg. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *