AS kembali menyetujui penjualan 4 E-7 AEW&C ke Korea Selatan

Boeing E-7A Wedgetail Korea SelatanBoeing

AIRSPACE REVIEW – Amerika Serikat telah menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing (FMS) kepada Republik Korea berupa empat pesawat peringatan dini udara E-7 Wedgetail dengan perkiraan biaya sebesar 4,92 miliar USD.

Sejak 2011 Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) telah mengoperasikan empat pesawat E-7 berbasis Boeing 737-700 melalui program Peace Eye.

Badan Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan (DSCA) menyampaikan sertifikasi yang diperlukan untuk memberitahukan Kongres tentang kemungkinan penjualan ini pada 4 November 2024.

Persetujuan penjualan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan dengan Korea Utara, yang menguji rudal dengan jarak tempuh 1.500 km minggu lalu. Rudal tersebut memiliki jarak jangkau 13.000 km dan dapat mengenai target militer AS dan sekutunya di kawasan Asia-Pasifik.

“Penjualan yang diusulkan ini akan meningkatkan kemampuan Republik Korea untuk menghadapi ancaman saat ini dan di masa mendatang dengan menyediakan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) yang ditingkatkan serta kemampuan peringatan dini dan kontrol udara,” tulis DSCA di lamannya.

Ditambahkan bahwa penjualan ini akan meningkatkan kemampuan komando, kontrol, komunikasi, komputer, intelijen, pengawasan, dan pengintaian (C4ISR) Angkatan Udara Korea Selatan dengan Amerika Serikat.

Pesawat E-7 AEW&C (Airborne Early Warning & Control) dapat membantu melacak rudal dan pesawat Korea Utara dan China di atas hamparan lautan yang luas.

Pesawat dilengkapi dengan sistem radar canggih yang dapat mendeteksi pesawat dan wahana lain dari jarak jauh.

E-7 Wedgetail yang dimiliki oleh Korea Selatan sama dengan milik Angkatan Udara Australia (RAAF). Satu pesawat E-7A dapat memantau seluruh Semenanjung Korea.

Pesawat ini dapat melacak hingga 1.000 target di udara maupun di permukaan secara bersamaan sambil mengarahkan pesawat tempur ke posisi target.

Wedgetail diawaki dua orang dan membawa kuru misi enam hingga 10 orang.

Selain Australia dan Korea Selatan, Turkiye dan Inggris juga merupakan pengguna pesawat ini. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *