AIRSPACE REVIEW – Menjelang pembukaan pameran kedirgantaraan Airshow China 2024 di Zhuhai yang akan berlangsung mulai 12 November, pesawat-pesawat yang akan dipertunjukkan mulai berdatangan.
Khusus untuk drone intai, selain drone berbadan besar seperti WZ-7 dan WZ-10, hadir pula drone baru yang disebut SS-UAV.
Drone buatan AVIC ini dirancang untuk misi pengintaian jarak jauh dan mungkin juga untuk misi untuk serangan taktis.
Dilihat dari sosoknya yang besar, drone ini sekelas dengan Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk dari Amerika Serikat, yakni jenis drone HALE (high-altitude long-endurance).
Sayapnya yang terbentang lebar, menunjukkan drone ini menjelaskan kemampuan misi pengintaian jarak jauh dan terbang pada ketinggian sangat tinggi.
Di bawah sayapnya terdapat gantungan serbaguna, menunjukkan bahwa drone ini berpotensi membawa berbagai sensor atau bahkan senjata.
Yang cukup unik dari SS-UAV adalah penempatan mesin yang membedakannya dari kebanyakan desain UAV konvensional.
Mesin dipasang pada bagian atas badan pesawat, tidak disimpan dalam badan seperti pada umumnya.
Konfigurasi mesin jet yang dipasang di bagian belakang ini untuk mengurangi tanda panas yang dapat dideteksi dari darat, sehingga berpotensi memberikan SS-UAV tingkat siluman yang membuatnya lebih sulit dilacak melalui sensor inframerah.
Jika dilihat dari badan pesawatnya yang relatif lebar dan agak pendek, dipastikan drone mampu membawa peralatan berat untuk operasi jarak jauh.
Sementara pada bagian hidung SS-UAV, tampaknya memiliki pod sensor, kemungkinan dilengkapi dengan kamera, radar, dan instrumen pengintaian lainnya.
Konfigurasi ini penting untuk pengumpulan intelijen berkualitas tinggi, yang memberi SS-UAV sarana untuk menangkap citra dan data terperinci dari jarak jauh.
Patut diakui, dalam satu dekade terakhir, pengembangan drone China sangat maju pesat, baik yang dikembangkan industri milik negara maupun swasta.
Tak hanya drone intai atau drone serang, pengembangan drone kargo bermuatan besar juga bermunculan, baik diperuntukkan untuk militer maupun sipil.
Fakta ini, menunjukkan China telah menjadi pemain utama pengembangan drone dunia, melesat mengungguli Amerika Serikat dan Israel. (RBS)