AIRSPACE REVIEW – Industri pertahanan Rusia terus berinovasi mengembangkan persenjataan baru berdasarkan masukan langsung dari pengguna yang terlibat perang di Ukraina.
Kali ini mereka tengah menguji lapangan terakhir sistem mortir swagerak (SPM) baru kaliber 120 mm yang dinamai 2S42 Lotos.
Sistem artileri bergerak ini dikembangkan oleh Central Research Institute for Precision Engineering (TsNIITOCHMASH), anak perusahaan Kalashnikov Group.
Sistem 2S42 Lotos akan menggantikan 2S9 Nona yang sudah tua yang telah beroperasi sejak 1981 semasa Uni Soviet.
Dilaporkan oleh perusahaan, hasil uji coba pendahuluan 2S42 Lotos telah menunjukkan peningkatan dibanding pendahulunya 2S9 Nona dalam berbagai aspek operasional, termasuk dalam hal jarak tembak dengan munisi fragmentasi berdaya ledak tinggi standar.
Jarak tembak mencapai 13 km, meningkat dibandingkan 2S9 Nona yang sekitar 8,8 km saja. Jangkauan yang lebih jauh ini memungkinkan Lotos untuk memberikan dukungan tembakan dari posisi lebih aman dan lebih tersembunyi.
Sistem 2S42 dapat mencapai laju tembakan 6 hingga 8 peluru per menit, memastikan kemampuan penembakan cepat dan berkelanjutan. Hal ini penting untuk pertempuran berintensitas tinggi.
Lotos juga telah mendapatkan sistem pemandu otomatis canggih, meningkatkan kecepatan dan ketepatan penyelarasan meriam, dan unit penyimpanan amunisi mekanis, yang memudahkan tugas pemuat. Sistem ini juga dilengkapi perlindungan lapis baja jauh lebih baik bagi awaknya.
Kendaraan berbobot 18 ton ini didukung oleh mesin diesel baru 2V-06-2 berkekuatan 450 ps. Lotos dapat mencapai kecepatan tertinggi 70 km/jam dan jangkauan operasional sejauh 500 km.
Setelah pengujian negara tuntas, sistem mortir swagerak 2S42 Lotos akan memulai debut perangnya di palagan Ukraina. (RBS)