AIRSPACE REVIEW – Drone intai tempur Aarok yang dikembangkan oleh Turgis & Gaillard siap masuk jalur produksi. Informasi ini diungkapkan oleh perusahaan asal Prancis tersebut baru-baru ini.
Drone jenis MALE (Medium Altitude Long Endurance) ini pertama kali diperkenalkan tahun lalu di pameran kedirgantaraan internasional Paris Air Show 2023.
Aarok dirancang untuk peran ISR (Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian) serta misi penyerangan.
Untuk spesifikasinya, Aarok memiliki berat landas maksimum (MTOW) 5,4 ton dengan muatan total hingga 2.700 kg (termasuk muatan senjata 1.500 kg).
Pesawat dengan bentang sayap 21,9 m ini dibekali satu mesin turboprop Pratt & Whitney Canada (PWC) PT6 berkekuatan 1.200 hp. Aarok dapat beroperasi selama 24 jam penuh.
Paket ISR untuk Aarok menyertakan sensor optronik dan elektromagnetik berperforma tinggi, berupa Wescam MX-25 atau Euroflir 610 sebagai opsi.
Sedangkan untuk misi serang, Aarok dapat dipersenjatai dengan rudal udara permukaan buatan dalam negeri AASM Hammer yang diproduksi oleh Safran Electronics & Defense.
Juga dapat mengusung rudal udara ke permukaan AGM-114 Hellfire buatan Lockheed Martin, AS.
Di kelasnya, Aarok akan bersaing langsung dengan MQ-9 Reaper dari AS, CH-4 dari China, dan Bayraktar TB2 dari Turkiye.
Target pengguna utama Aarok adalah militer Prancis dan juga untuk memenuhi kebutuhan ekspor. (RBS)